17 Januari, 2012

Kamu yang jadi teman hidup kekasihku !

hei kamu !
Ya kamu yang jadi teman hidup kekasihku,
Maafkan jika aku sudah masuk dalam kehidupan kalian, aku tahu itu sangat salah. Tapi andai cinta bisa memilih, aku takkan memilih dia yang jadi akar dihati ini.

Menyakitkan memang jika orang yang kita cintai dan sudah menjadi teman hidup selama beberpaa tahun ini kemudian punya seorang kekasih lain, dan itu bukan kamu. Aku sepenuhnya mengerti tentang itu, dan akan kulakukan hal yang sama jika aku berada di posisimu sekarang, saat ini.

Tapi hei, manusia berubah, semua takkan menjadi sama dalam hitungan waktu, orang yang kamu cintai sedetik lalu, mungkin akan kamu benci di detik kemudian, dan akan kamu cintai lagi di detik berikutnya, inilah yang terjadi dalam hidupmu, sekarang.

Aku datang dalam keadaan yang tidak tepat untuk dirimu, aku datang ketika dia sudah berubah, andai aku juga bisa membuat dia kembali kepadamu tanpa harus mendorong dia jatuh.

Aku mencintainya sebesar cinta yang sudah kamu berikan padanya, bisa jadi lebih, bisa jadi kurang, hanya cara kita saja yang berbeda.

Aku menginginkan kehidupan bahagia untuk dia seperti yang sudah kamu lakukan selama ini, hanya saja kadang bukan begitu cara memegang dia saat ini. Kamu meremasnya sekarang, bukan lagi memegang erat.

Kekasihku yang juga teman hidupmu selalu ada untuk kita, dia akan menjadi bagian dalam hidup kita entah sampai kapan dia akan berubah lagi, siapkan pakaian perangmu ketika dia mulai berubah lagi, dan akan kusiapkan hati ketika dia sudah siap.

kamu tahu...
Suatu saat nanti, entah berapa lama lagi waktu itu akan tiba, dia akan meninggalkan kita juga, untuk seseorang yang sudah siapkan disana, dia tidak akan menjadi teman hidup kamu dan tidak akan menjadi kekasihku, jadi mari kita menunggu waktu itu tiba dengan membiarkan ia menikmati saat - saat bersama kita tanpa harus ada yang mengakui bahwa dia harus denganmu atau denganku.

Dalam satu putaran waktu dia akan berada disampingmu dan mendengkur halus di tengkukmu, itu yang tidak pernah aku dapatkan hingga saat ini, aku hanya matahari untuk hidupnya, dan kadang menjadi bintang diantara mendung senja. Kamu akan jadi bulan dan bintang kemudian, bahkan kamu yang lebih sering berada di posisi matahariku. Dan aku tak pantas jika harus mengeluh dengan itu. Kamu punya hak sepenuhnya.

Kamu menganggap saya begitu mengancam,
Ketahuilah, saya bukan ancaman, yang jadi ancaman untuk dia justru ego mu,
Kamu tak pernah melepas dia bebas, kamu malah menambah rantai dikakinya,

Halah, siapalah aku yang sok tahu ini, aku bahkan belum pernah berbicara denganmu,

Jujur, aku bahagia jadi bagian cerita ini, meski harus mencorat coret dinding indahmu, maaf, aku tidak punya pilihan.

Yang pasti aku hanya ingin dia bahagia, meski itu harus denganku, atau denganmu, atau dengan masa depannya nanti,

Tidak ada komentar: