24 Februari, 2009

Benci = Bener-bener cinta ?



Annoying friend….

Pernahkah anda punya teman yang menurut anda menyebalkan ?
Atau mungkin saat ini anda memang punya teman yang saya maksud ?
Ya, saya juga punya saat ini.

Saya sebenarnya tidak terlalu akrab dengan teman yang satu ini,
Saya tadinya juga tidak terlalu perhatian terhadap beliau, karena saya tidak terlalu tahu dia seperti apa, tapi akhir-akhir ini, setelah akhirnya saya punya teman ngumpul dan dia salah satu diantara kami. Awalnya saya tidak terlalu ngeh, dengan dia. Tapi kok ya lama-lama beliau ini dalam pembicaraan apapun baik di saat break ataupun di room message, kok ya selalu menyangkutpautkan nama saya dalam setiap topik. Awalnya saya juga baik-baik saja dengan itu, tapi kok dia makin menyangkut pautkan saya di setiap topic dimana saya ada dan bergabung, entah kalau saya tidak ada di dalamnya. Dia menyebutkan nama saya dengan nada olok-olok, saya pikir dia tipe orang yang suka bercanda.

Teman yang lain sempat mengajukan pertanyaan ke beliau, “kamu suka sama Sugi ?” karena mereka juga heran saking seringnya beliau itu menyebutkan nama saya.

Tapi saya sempat tersanjung juga dengan perhatian dia, dia selalu menyebutkan dan mengingatkan every move I made lho.

Sejujurnya saya sih terganggu dengan sikap beliau itu,
Tapi mau gimana lagi….
Kapan lagi dapat teman yang penuh perhatian sepanjang hari….

Hehehe


gambar diambil daricrazy-images.blogspot.com
terima kasih

21 Februari, 2009

Peluk saya...


Big HUG for you...

Jumat malam kemarin, seorang teman lama yang tak pernah berkomunikasi, akhirnya bertemu di dunia maya. Terima kasih untuk sebuah situs jejaring pertemanan yang sedang happening akhir-akhir ini. Saya sudah hampir tujuh tahun tak pernah mendengar kabar dari dia, kemarin malam kita akhirnya bisa berbincang-bincang, tetap di dunia maya.

Teman saya yang bernama SAR tadinya hanya bertanya basa-basi, hingga akhirnya dia bertanya mengenai keputusan saya hengkang dari manisnya Jakarta. Alasan yang ternyata sedang ada dalam benaknya akhir-akhir ini. Saya sendiri kadang tidak yakin dengan keputusan ini, Hanya saja sering memutuskan, jalani hidup dengan baik, itu saja.

Hari ini, seperti yang telah dijanjikan dan direncanakan, kita akan bertemu muka, tidak hanya bertemu lewat Chat, pesan pendek. Satu jam sebelum jam yang ditentukan, saya sudah hadir di tempat bertemu. Saya juga sudah berkali-kali menghubungi tiga teman lainnya yang memang kita dulunya satu Gank. Iya. Betul. Saya punya gank dulu. Dua laki-laki dan empat perempuan.

Saya sudah setengah jam menunggu dan dengan tidak sabar saya kirimkan pesan pendek dengan isi yang sama pada semua teman saya itu.

Jawaban dari SAR adalah, bahwa dia sedang sibuk mengurusi pemakaman Ibunda tercinta. Segera beranjak dan menghubungi teman lain untuk langsung ke rumah SAR. Cerita hari ini sama persis dengan yang kita bicarakan semalam, semuanya. Segera ketika bertemu dengannya, melihat mata dia yang sembab dan berwarna kemerahan. Membuat saya langsung memeluk dia. Ya, saya bingung harus mengucapkan kata apa. Dari jauh ketika dia melihat kehadiran saya dan teman lainnya. Saya sudah siap dengan lengan terbuka. Memeluknya erat, ada rasa sungkan saat itu, itu adalah pelukan pertama, setelah tujuh tahun.

Pelukan, ya, saya tahu dia akan bermanja-manja kemudian. Selama pertemuan tadi, dia terus-terusan berada di dekat saya. Dari dulu beliau memang manja. Dan saya tahu hal itu. Sebelum saya pamitan sekali lagi dia memeluk erat saya dari samping. Saya Cuma berpesan jika setelah ini dia ingin saya ditempatnya, saya akan datang lagi. Saya tahu karena saat itu tidak mungkin saya disitu, malah jadi tambah repot dia,

Pelukan, setiap orang pasti merasa nyaman jika dipeluk erat. Saya juga suka dipeluk dan memeluk. Mantan pacar saya juga dulu sering memeluk saya erat, bahkan kadang dia memeluk saya gemas.

Pelukan, bagi saya mewakili berjuta kata yang tidak sempat diucapkan bahasa.
Pelukan, entah kenapa, saya selalu merasa nyaman didalamnya,
Pelukan, sering membuat mata saya berkaca-kaca, entah haru dan gembira,
Pelukan, perasaan sayang yang tak terungkap.

Semua orang butuh pelukan dalam keadaan sedih atau senang.
Mari mulai memeluk yang orang yang terkasih mulai saat ini, sudahkah ?

gambar dari stelladiary.wordpress.com
terima kasih

20 Februari, 2009

Hidup saya..... BARU ?


Tentang bagaimana mengatur hidup….

Kadang saya harus bersibuk sendiri, kadang saya harus mencari kata-kata sendiri…
Pernahkah anda ditanya orang lain yang jawabannya anda sendiri susah untuk di katakan.
Untuk di lingkungan baru seperti sekarang. Sangat susah sekali jika ada orang yang bertanya mengenai hal yang pribadi bagi saya.
Saya tidak merasa bahwa hal pribadi saya rahasia atau terlalu berharga, dan juga saya bukan malu untuk mengatakan siapa saya. Hanya saja, saya bingung harus memulai dari mana atau dengan kata-kata apa agar mereka yang bertanya mau dan bisa mengerti dengan apa yang keluar melalui tenggorokan saya.

Beberapa orang yang mulai dekat dan sering melihat saya setiap hari mulai ingin mengetahui saya secara dekat. Tapi sebagian besar dari mereka bertanya dan membuat kesimpulan sendiri saat saya baru saja membuka mulut dan siap mengeluarkan kata-kata. Saya harus menelan kembali kalimat yang tadi hendak keluar. Dan saya bingung harus bagaimana. Beberapa orang memang mau mendengarkan saya, tapi itu awalnya saja. Kalimat berikutnya yang saya jelaskan disikapi dengan anggukan kepala. Entah mereka menyimak atau tidak, saya juga tidak mengerti.

Beberapa kali saya menjawab teman-teman baru saya itu dengan kebohongan. Habis saya bingung. Saya juga tidak tahu apakah mereka siap dengan perbedaan yang akan saya hadirkan ke mereka. Saya mengerti jika mereka tidak bisa menerima hal atau sesuatu yang baru, bahkan mungkin asing bagi mereka. Disini, bukanlah Jakarta, yang dengan jutaan perbedaan isi kepala yang tak seorang pun peduli dengan isi kepala orang lain.

Saya ditanya ketika saya makan siang. Kenapa menu saya kok itu sih ? saya ditanya ketika isi kalimat saya berbeda dengan orang kebanyakan. Kok bisa sih ? saya ditanya sedang apa ketika jam break saya berdiam diri menikmati waktu. Saya dipertanyakan mengapa jalan ini saya ambil ? saya ditanya kenapa ? emang enak ? gak takut ? waduh saya juga kadang bingung dengan jawaban apa lagi untuk mereka. Kadang tanpa saya sengaja atau saya sengaja, kalimat ledekan dan sarcasm keluar juga dari mulut saya.

Waah, semakin hari saya semakin dikenal disini dengan ketidaksamaan saya dengan mereka. Saya sebenarnya juga memang belum bisa dan tahu lebih banyak mengenai budaya dan adat yang berlaku di lingkungan kecil ini. Jika dua minggu lalu, saya masih bisa mengekspresikan saya yang sebenarnya. Disini, saya harus pikir-pikir banyak hari untuk itu.

Semoga kedepan saya bisa jadi bagian dari mereka yang tetap terus berwarna merah dan hijau.

Selamat berwarna untuk anda juga….

gambar dari handaru.light19.com
terima kasih

19 Februari, 2009

Dear Diary Love

Dear DL,

Last night I was dreamin of you… and it makes me sad this morning. You ask me to love you again that night. It feels like real to me.



Dear DL,

It was ten years ago since I met you. I still regret the last time you want me to come with you for a night. I do regret it, DL. hob you can forgive me for that. Why I can be such a fool that day ? Please ask me again now. I can go whenever you want me.



Dear DL,

After a year you leaving this town. I visit your lovely home, and I met your family, nice to see them welcome me. I did it for next year, and next year again. But, you’ll never give me a chance to see you. You can ask all questions about this to your family.



Dear DL,

Can you remember a time when we passing through rain that day ? you held my hand, lead me with your own save way. You protect me to. We had lunch together that day. And in the purple twilight, your eyes do not want let me go. That is all my fault.



Dear DL,

Can you remember a time all nicest that we had ? I walk all the path that we used to smile and holding hand in a grey afternoon ? I do touch our tree, I do touch our sidewalk, I do touch were you living, I do crying for all those who made remind you.



Dear DL,

I do not know how to reach you again ? I gave up for 3 years ago to let you go. Then why it still you in me ? I was looking for your there in here.



Dear DL,

I do not know, what should I tell you again ? or how ? but I miss you now. Please let me see you in anyway you want.



Dear DL,

I know I’ll never say that words to you. Now, I scream it out loud.

I LOVE YOU, DL !!!



For DL,

gambar di ambil dari wiki.d-addict.com

14 Februari, 2009

Cryin Valentine




Its Val’s Day…. Tepat jam 00:00 and I still lookin at ur picture on my desktop… will u remember me this valentine….
Can u hear me cryin now ? its already a thousand days for me….
Ketika saat bertanya.. dirimu entah peduli entah tidak,mengatakan Ya…
Aku bingung harus berkata apa ketika dekatmu..
Seperti tak ada yang menarik di matamu, selain tertawa lepas dengan teman-teman wanitamu..
Setiap saat melihatmu, sepertinya dirimu kesepian, hanya aku pun tak tahu apa yang ada di hatimu…
Dirimu bergulat sendirian di pikiranmu
Bahkan ketika aku menggenggam dirimu, aku pun belum merasakan dirimu utuh…
Bangun dari dirimu sendiri, NSE. Bangun,
Lihat diriku,
Selama ini kau terlalu sibuk dengan pikiranmu
Coba lihat diriku
Jangan bermain sendiri
Masih ada diriku di sini

I love u…
Aku sayang kamu…
Wo ai ni…
Saranghae…

Harus bagaimana lagi…

RINDU SANGATTTTTTTTT………..

gambar diambil dari myspace.com
terima kasih

03 Februari, 2009

What friends are for?



Persahabatan bagai kepompong

Saya tidak tahu apakah persahabatan saya dengan semua sahabat saya sudah bagai kepompong atau tidak ? atau yang jadi pertanyaan sebenarnya adalah apakah saya punya sahabat ?

Sejak empat hari yang lalu, saya dengan mau gak mau harus berpisah dengan para sahabat saya (Saya nganggap mereka sahabat, enggak tau mereka nganggap saya sahabat atau enggak). Saya dengan berat hati harus lepas dari mereka setelah beberapa tahun kami menjalani persahabatan ini. Saya sudah merasa nyaman dengan mereka, dan tidak ada yang harus saya sembunyikan dalam diri saya ke mereka. Saya menganggap mereka adalah saudara saya juga.

Ketika tahu bahwa saya harus berpisah dengan sahabat-sahabat saya. Perasaan berat dan gak rela kemudian muncul di pikiran. Saya sampai hendak mengurungkan niat untuk hengkang dari Jakarta ini. Saya takut kesepian, sementara selama ini mereka selalu ada dan siap menemui saya kapan saja.

Hingga saat ini saya masih merasa kehilangan mereka. Karena disini, saya harus menemukan kembali sahabat-sahabat baru yang tidak akan sama dengan sahabat-sahabat saya sebelumnya.

Hari ini, I miss u guys….