21 April, 2010

Saya yakin kita pernah bertemu dan menghabiskan masa bersama..


Pertama kali saya melihatmu di pesta perkawinan teman saya..
Saya tahu dan saya yakin saya pernah melihatmu..
Hanya saja saya lupa dimana kita pernah bertemu,
dan sepanjang acara malam itu saya berusaha keras untuk mengingat - ingat dimana kita pernah bertemu
dan menghabiskan waktu. Selama acara itu pula, berjuta kali saya memandangmu
dan hanya bisa melihat dirimu dari samping. Sesekali juga dirimu menengok dan membalas tatapan saya.
Saat itu dengan berjuta harap di dada ini, ingin rasanya saya langsung lompat dari tempat duduk
dan langsung menghampirimu. Tapi dirimu tidak bisa lepas dari sampingnya, orang yang dengan bangga
menggandeng tanganmu malam itu. Kamu hanya menatap saya dan saya tidak bisa melakukan apapun.
Hingga akhirnya kamu pulang, dan saya masih mengikuti memandangmu, tanpa bicara.
Saya yakin kita pernah bertemu dan menghabiskan masa bersama, entah kapan...

Saya berusaha mencari informasi tentang dirimu, tapi tak ada yang tahu tentang dirimu selain pasanganmu malam itu,
dan dia menutup rapat - rapat informasi tentangmu.
Saya yakin kita pernah bertemu dan menghabiskan masa bersama, entah dimana...

Dan kemudian, cerita tentang dirimu digantikan dengan cerita hidup saya yang lain, saya sendiri sudah menyerah untuk mencari tahu tentang dirimu, mungkin hanya khayalan saja bahwa kamu pernah ada di hidup saya sebelumnya. Dan saya mulai ikhlas merelakan pergi mimpi saya tentang kamu.
Meski saya yakin kita pernah bertemu dan menghabiskan masa bersama, entah mimpi atau nyata..

Rumah Tuhan yang penuh berkah,
Seminggu sekali saya mengunjungi rumah Tuhan, dan ini bukan kali pertama saya datang kembali.
Tidak ada yang istimewa hari ini, hanya saja ketika saya mencari tempat duduk saya melihatmu duduk disana,
Saya hampir tidak percaya itu kamu, dan kamu memandang saya kembali, dengan tanpa jeda.
Tuhan memang Maha Kuasa,
Orang yang duduk disampingmu tiba - tiba saja beranjak ke depan,
dan saya tidak menuia-nyiakan waktu untuk mengisi tempat kosong itu, Saya disampingmu, Ya, disampingmu..
Tak ada kata yang keluar, saya hanya memandangmu, dan dirimu berbuat yang sama,
Ada banyak pertanyaaan dikepala ini dan saya bingung harus mngeluarkan yang mana dulu,
Dan saya hanya bisa mnegucapkan "Apa kabar ?"
Sepotong basa basi yang terpotong karena Khotbah sudah dimulai.
Setelah itu saya memberikan telpon genggam saya, dan kamu mulai mengetikkan nomor telponmu.
Dan mulailah perbincangan tentang kita,

Berkali - kali saya mengajakmu untuk pergi keluar bersama, entah makan atau hanya menghabiskan sisa malam,
Kamu tak pernah ada waktu untuk itu, terlalu sibuk dengan urusan kerja dan pribadimu.

Hingga suatu hari tiba - tiba kamu menyetujui untuk pergi keluar, entah kenapa saya tidak tahu,
dan saya bersorak "YA !"
Tapi kemudian ada tawaran lagi yang lebih menggiurkan saya sore itu, dan dengan berat hati
saya membatalkan untuk bertemu denganmu,
Orang yang saya temui malam itu, menyenangkan, dia ramah, enak diajak ngobrol, manis.
Tapi dia bukan kamu,

Karena sepanjang pulang mengantarkan orang yang saya temui malam itu ke rumahnya, ditemani hujan deras yang luar biasa.
Saya hampir menggigil kedinginan malam itu, saya putuskan untuk mampir sejenak ke Mini Store, untuk membeli obat penghangat tubuh,

Kemudian saya melihat bayangan dirimu dari pantulan cermin di belakang kasir,
Dan saya langsung menoleh dan menghampirimu, saat itu dengan bercelana pendek dan kaos kamu sedang berada di kasir belakang saya.
Tuhan memang memilihkan jalan untuk saya bertemu kembali denganmu,
Kamu terlihat malu - malu malam itu. Sudah hampir pukul sepuluh malam,

Kemudian banyak waktu yang kita habiskan bersama,
saya begitu bahagia akhirnya saya bisa menyentuhmu dan merasakan genggaman hangatmu.

Hingga saat ini, kita sudah hampir melewatkan seratus malam dengan saling mengabari. bersama,
Banyak perbedaan dan persamaan antara kita,
Dan saya kemudian terlalu menuntut banyak hidup darimu,
saya harap kamu mengerti, saya hanya tidak ingin kehilangan lagi dirimu...
Jika dijinkan, saya ingin menghabiskan setiap hembusan nafas ini denganmu...
Andai bisa, tiap kali saya membuka mata di pagi hari, saya ingin dirimu yang ada disamping saya..
Mungkin nanti, saya akan membiarkanmu menggenggam tangan ini sepanjang malam,
dan membiarkan saya merapikan rambutmu, mengusap lelah di wajahmu..
mengirimkan pesan singkat lucu dan jayus ke nomor mu.

Semua karena saya tidak ingin lagi kehilanganmu,
Karena saya yakin saya sudah mencintaimu bahkan sebelum saya bertemu denganmu,
Mohon jangan pergi lagi... meski saya masih tidak bisa mengingat tentang kamu,
tapi saya yakin kita pernah bertemu dan menghabiskan masa bersama,
entah kapan...
entah dimana...
entah mimpi atau nyata...

Untuk Ke Ai...