10 Januari, 2013

Memilih rasa, rasa luka..

Saya sebenarnya tidak suka dengan perasaan yang muncul tiba-tiba setelah sekian tahun tertimbun dengan baik dan tak seorang pun berhasil menemukan kuburan rasa ini.
Saya tidak suka rasa ini, rasa jatuh cinta! Iya, jatuh cinta,

Harusnya saya bahagia ya dengan perasaan ini, masalahnya sekarang saya tidak sendirian, dan dia tiba-tiba hadir membawakan sekop untuk membuka timbunan damai itu.

Setelah bertahun saya merasa baik-baik saja, bahkan saya sudah berani untuk melongok kembali harinya di jejaring sosial. Dan kenapa perasaan ini malah datang dan merusak hati?
Tanya tukang roti bakar yang lewat!

Saya juga tidak bisa dan harus menjaga perasaan banyak orang demi sebuah kata moral.

Sebenarnya banyak orang yang bisa jadi pilihan untuk dipikirkan hari ini. Nah kenapa dia coba yang seharian ini bolak balik di otak bodoh ini?
Bukannya sudah tahu, kalo memikirkan orang ini, ya gak akan ada akhir juntrungannya kemana, mau dibawa kemana juga tetap judulnya kacau, luka!

Dia yang tidak pernah berubah dengan isi kepalanya, saya juga yang tidak pernah berubah jika menyangkut urusan hati dengan dia. Jadi berubah menyebalkan, dan memikirkan hal remeh temeh yang kalo dibahas juga titik temunya cuma satu, BASI!

Berkali berdoa semoga dengan ini, saya bisa jadi pribadi yang lebih baik. Orang yang baik. Dimana ketika bertemu dia lagi, dia akan merasa rugi sudah hadir dan meninggalkan parit darah disini.