25 Januari, 2012

Tidur dan berharap tak ada hari ini

Tak ada yang ingin aku lakukan selain memejamkan mata ini dan berharap waktu berlalu hingga ke hari tidak ada lagi dirimu di kota ini, karena tak ada yang bisa aku lakukan meski kau disini, hanya terpisah belasan kilometer, yang bahkan dengan berlari pun aku mampu menjamahmu, tapi tidak ada yang bisa aku lakukan, kamu tertutup rapi bak kado ulang tahun mahal.

Semakin dekat ke kamis, dan semakin lepas harapan untuk bisa membuatmu tinggal dan membiarkan aku mendekapmu.

Kau ulurkan tanganmu, sebagai ucapan perpisahan, tak akan pernah aku sambut tanganmu, bagiku, tak akan ada perpisahan, sampai kapan pun.

Jika setahun kemarin aku bisa melewatinya dengan baik, tanpa kamu, tanpa harus mengubah rasa ini, maka jika aku harus kembali menunggumu, setahun lagi, maka takkan ada lagi yang harus kamu ragukan dariku, tetap rasa itu sama.

Tak ada yang ingin aku lakukan selain memejamkan mata ini dan berharap waktu berlalu hingga ke hari tidak ada lagi dirimu,
tak ada lagi hari aku harus berkali - kali menekan nomor yang kuhafal diluar kepala, yang bahkan dirimu sendiri pun lupa.
Tak harus lagi ada ratusan pesan singkat tanpa balasan.
Tak harus ada lagi kutunggu jam makan siang diluar.
Tak harus lagi ada pelukan dipunggungku,
Tak harus ada lagi vitamin C botolan di genggaman,
Tak harus lagi ku usap punggung tanganmu,
Tak harus ada lagi caramu membuatku menyerah kegelian,
Tak harus lagi ada jari jemari kita bertautan sepanjang jalan,
Tak harus ada lagi KITA, karena yang tertinggal hanya aku,

Tak ada yang ingin aku lakukan selain memejamkan mata ini dan berharap waktu berlalu hingga ke hari tidak ada lagi dirimu, dan biarkan aku membuka mata ini ketika aku bisa merasa ada dan berarti untukmu, tidak hanya sekarang, tidak hanya nanti, tidak hanya kamu.

My Other Half

19 Januari, 2012

Hatiku berhenti di kamu

Tak peduli kamu siapa,
Hatiku berhenti di kamu

Sejelek apapun jadinya dirimu,
Hatiku berhenti di kamu

Meski semua orang menganggap kamu makhluk jahat,
Hatiku berhenti di kamu

Sekarang atau seribu tahun nanti pun,
Hatiku berhenti di kamu

Aku tahu kamu takkan bisa lepas darinya,
Tapi hatiku berhenti di kamu

Aku memang takkan lepas dari hidupnya,
Dan hatiku sudah berhenti di kamu

Ketika kita sudah hidup masing - masing,
Hatiku tetap berhenti di kamu

Meski dia yang kamu anggap manusia sempurna dan seharusnya untuk saya,
Hatiku berhenti di kamu

Ketika kamu menjadi Korea, Cina atau Indonesia,
Hatiku berhenti di kamu

Meski kamu tinggal di Bojong Picung atau Bandung Coret atau Lamaran,
Hatiku berhenti di kamu

Kutunggu kamu disini, tak ada pilihan lain,
Karena Hatiku berhenti di kamu

Baiklah akan saya ungkapkan yang sebenarnya, akan saya jelaskan alasan saya mencintaimu dengan 'jika' dan 'karena',
Saya mencintaimu jika saya mencintaimu,
Saya mencintaimu karena saya mencintaimu,

17 Januari, 2012

Kamu yang jadi teman hidup kekasihku !

hei kamu !
Ya kamu yang jadi teman hidup kekasihku,
Maafkan jika aku sudah masuk dalam kehidupan kalian, aku tahu itu sangat salah. Tapi andai cinta bisa memilih, aku takkan memilih dia yang jadi akar dihati ini.

Menyakitkan memang jika orang yang kita cintai dan sudah menjadi teman hidup selama beberpaa tahun ini kemudian punya seorang kekasih lain, dan itu bukan kamu. Aku sepenuhnya mengerti tentang itu, dan akan kulakukan hal yang sama jika aku berada di posisimu sekarang, saat ini.

Tapi hei, manusia berubah, semua takkan menjadi sama dalam hitungan waktu, orang yang kamu cintai sedetik lalu, mungkin akan kamu benci di detik kemudian, dan akan kamu cintai lagi di detik berikutnya, inilah yang terjadi dalam hidupmu, sekarang.

Aku datang dalam keadaan yang tidak tepat untuk dirimu, aku datang ketika dia sudah berubah, andai aku juga bisa membuat dia kembali kepadamu tanpa harus mendorong dia jatuh.

Aku mencintainya sebesar cinta yang sudah kamu berikan padanya, bisa jadi lebih, bisa jadi kurang, hanya cara kita saja yang berbeda.

Aku menginginkan kehidupan bahagia untuk dia seperti yang sudah kamu lakukan selama ini, hanya saja kadang bukan begitu cara memegang dia saat ini. Kamu meremasnya sekarang, bukan lagi memegang erat.

Kekasihku yang juga teman hidupmu selalu ada untuk kita, dia akan menjadi bagian dalam hidup kita entah sampai kapan dia akan berubah lagi, siapkan pakaian perangmu ketika dia mulai berubah lagi, dan akan kusiapkan hati ketika dia sudah siap.

kamu tahu...
Suatu saat nanti, entah berapa lama lagi waktu itu akan tiba, dia akan meninggalkan kita juga, untuk seseorang yang sudah siapkan disana, dia tidak akan menjadi teman hidup kamu dan tidak akan menjadi kekasihku, jadi mari kita menunggu waktu itu tiba dengan membiarkan ia menikmati saat - saat bersama kita tanpa harus ada yang mengakui bahwa dia harus denganmu atau denganku.

Dalam satu putaran waktu dia akan berada disampingmu dan mendengkur halus di tengkukmu, itu yang tidak pernah aku dapatkan hingga saat ini, aku hanya matahari untuk hidupnya, dan kadang menjadi bintang diantara mendung senja. Kamu akan jadi bulan dan bintang kemudian, bahkan kamu yang lebih sering berada di posisi matahariku. Dan aku tak pantas jika harus mengeluh dengan itu. Kamu punya hak sepenuhnya.

Kamu menganggap saya begitu mengancam,
Ketahuilah, saya bukan ancaman, yang jadi ancaman untuk dia justru ego mu,
Kamu tak pernah melepas dia bebas, kamu malah menambah rantai dikakinya,

Halah, siapalah aku yang sok tahu ini, aku bahkan belum pernah berbicara denganmu,

Jujur, aku bahagia jadi bagian cerita ini, meski harus mencorat coret dinding indahmu, maaf, aku tidak punya pilihan.

Yang pasti aku hanya ingin dia bahagia, meski itu harus denganku, atau denganmu, atau dengan masa depannya nanti,

07 Januari, 2012

Don't go Korea

Saya percaya takdir, seperti saya percaya ketika pertama kali saya bertemu denganmu. Meski saat itu tak sempat dirimu menyadari keberadaan saya.

Setahun kemudian, saya benar - benar bertemu denganmu. Benar - benar bisa membuatmu berpaling, tersenyum dan menyadari keberadaanku. Dan saat itu, kita tak lagi saling sendiri.

Kamu hanya memberi saya waktu tidak lebih dari dua bulan. Dan semua halaman agenda tentang kita harus saya robek untuk tidak menjadi bagian masa depan kita. Kamu memutuskan untuk pergi sendiri. Tanpa ada saya atau dia, teman hidupmu.

Ya, saya cemburu pada dia, yang selalu bisa disampingmu setahun ini.

Saya cemburu pada dia yang setiap malam bisa menatap lelap tidurmu dan memastikan kau baik - baik saja.

Saya cemburu karena dia yang berada di dekapanmu, bukan saya.

Saya juga ingin merasakan hembusan lembut nafasmu disamping saya ketika ternyenyak dan bermain di alam mimpi.

Ku cemburu pada dia tentang segala yang ada pada dirimu.

Setahun kini sudah, saya menanti kembali dirimu. Kamu memang kembali, tapi bukan untuk saya. Kamu masih saja bergelut dengan hal yang sama seperti setahun lalu. Hal yang sebenarnya tidak pernah kamu impikan dan inginkan.

Kamu memang tak akan pernah lepas dari genggaman dia, dia yang memang bisa memiliki kamu dan membuat kamu terus menerus terikat dalam cakaran tajamnya. Sudah banyak akar yang dia tanam di kaki dan hatimu. yang membuat dirimu bahkan tidak bisa bernafas.

Melihat bagaimana dia berusaha memberikan yang terbaik untukmu, bagaimana dia berusaha membuat kamu tinggal, semua yang dimilikinya rela dia berikan untukmu. Membuat saya menyalahkan diri karena berusaha mengalihkan hidupmu untuk saya.

Sekali lagi kamu lari dari hidup, hidup saya dan dia, hidup yang sama - sama kami tawarkan untukmu.