12 Februari, 2011

Pesan facebook - 2 (today)

Barangkali iya. Barangkali juga tidak. Apa gunanya mencari tahu? Setahuku cinta tidak butuh alasan. Manusialah yang bersusah payah merangkai formula untuk merumuskan cinta. Jatuh cinta karena begini. Jadi sayang karena begitu. Toh akhirnya kita menyerah pada kesederhanaan itu: Mencintai karena mencintai.

Aku mencintai dadamu yang tidak bidang, bulu-bulu kasar di tubuhmu, tahi lalatmu. Aku mencintai caramu tertawa, tarikan sudut bibirmu, senyum lebarmu. Aku mencintai lipatan perutmu, pundakmu, lengan-lenganmu yang besar. Aku mencintai kening lebarmu, mata teduhmu, bibirmu. Aku mencintai caramu menatapku. Aku mencintai kecupanmu yang berkali-kali. Aku mencintai pelukanmu lebih dari aku mencintai hujan.

Aku mencintaimu lebih dari hamparan pasir hangat, merdu gelombang laut, semburat keemasan senja, dan lengkungan pelangi.

Aku mencintaimu lebih dari semua keindahan yang pernah kutemui.

Serumit dan sesederhana itulah aku menyayangimu.

*pesaninipernahsayakirimkandandikirimbalikkesayahariini

Pesan Facebook - 1 (today)

Pertama kali saya melihatmu malam itu, saya tahu dan saya yakin saya pernah melihatmu, tapi saya tidak tahu dimana.
Tapi saya yakin saya pernah melihatmu. Dan pernah bercengkerama dengan dekat.

Ketika saya akhirnya bertemu kembali di tempat Tuhan. Saya tidak tahu apakah kemudian Tuhan menginginkan saya untuk kembali bertemu dirimu. Dan saya tahu, saya menyadari bahwa saya memang sudah jatuh cinta denganmu, bahkan sebelum kita bertemu.

Kemudian kita bersama, dan saya terlalu banyak menuntut kepadamu. Saya selalu ingin kamu ada di sisi saya.
percayalah, SAYA BEGITU TAKUT KEHILANGAN LAGI DIRIMU. Saya tidak ingin lagi bertanya - tanya dimana kita pernah bertemu sebelumnya.

Andai boleh saya memilikimu, saya akan memilikimu, dengan sah ! Agar dirimu tidak lagi harus pergi dari saya...
agar saya bisa memilikimu selamanya....

Andai....

Saya yakin kita pernah bertemu sebelumnya...
Dan saya tidak ingin KEHILANGAN dirimu lagi...

*pesandarifacebookyangsayaterimahariiniadalahpesanyangpernahsayakirimuntukseseorang

05 Februari, 2011

Katanya Cintaaaa,

Seorang teman menangis tadi malam setelah mengetahui pacarnya ternyata nge- gebet sahabatnya sendiri. Dia menangis sepanjang jalan dan sempat pake acara pingsan segala. Saya yang waktu itu ada di tempat kejadian ikut – ikutan repot menyadarkan dan menghibur dia.

Setelah keadaan dia membaik dan mulai bisa diajak komunikasi lagi, iseng – iseng saya bertanya sama dia, kenapa sampai segitu nya sih cinta sama orang yang udah jelas – jelas tidak mencintai dia, malah nge-gebet temen dia.

Saya : “Emang lo segitu cinta-nya ya sama si X itu ?”

Teman saya : “Ya iyalah gue cinta banget sama dia… kalo ga cinta ngapain gue nangis dan banyak berkorban segalanya untuk dia ? “ (dengan nada tinggi nih dia jawabnya).

S : “Iya gue ngerti, Cuma yang gue heran, apa sih yang lo dapet dari dia ? bukannya selama ini dia udah morotin lo, minta ini – itu, lo bayarin uang kosan-nya dia, beliin ini – itu, emang lo ga ngerasa gitu kalo dia manfaatin lo doang… ?

TS : “Gapapa lah mau dia morotin gue kek, gapapa, asal dia ada disamping gue terus.”

S : “Sebenarnya apa sih yang lo harepin dari dia ?”

TS : “Gue harap dia bisa sayang sama gue, cinta sama gue, mau manjain gue, kayak gue manjain dia…”

S : “Termasuk seks… ?”

TS : “Ya iya lah, siapa sih yang ga mau nge-seks sama dia, tapi gapapa ding, meski dia hanya cinta sama gue juga udah cukup…”

S : “Maaf nih ya… kok kesannya dia pelacur ya.. lo bayarin semua kebutuhan dia for seks…”

TS : “Ya biarin aja…” (mata temen gue mendelik deh..)

S : “Trus, kenapa lo nangis kalo dia pergi…?”

TS : “Ya iya lah, siapa lagi yang nemenin gue malam minggu, ngelus – ngelus pala gue… yang bisa gue ajak kondangan…”

S : “Lo sebenernya butuh pasangan hidup ato temen malam minggu ama kondangan sih..”

TS : “Ih elo mah ga ngerti sih…”

S : “Iya gue emang ga ngerti arti cinta lo ke dia…”

TS : “Cuma yang bikin dada gue nyesek… kenapa dia malah ngajak pacaran si W, kenapa bukan gue yang sudah banyak berkorban untuk dia… dia egois banget ga sih, kenapa dia ga pernah mikirin gue, kenapa dia selalu mikirin diri sendiri sih…”

S : “Gimana ya… sebenernya yang egois bukan dia deh…”

TS : “maksod loooo ?!! kalo bukan dia yang egois, trus gue gitu ?! “ (emosi jiwa lagi deh ni anak, telunjuknya berapa kali nusuk dadanya sendiri, ga sakit apa)

S : “Bukan gitu juga kali… nih coba deh baca dulu ini… nanti kamu akan mengerti kenapa” (sambil menyerahkan lembaran kertas)

Isi tulisannya ini nih, pernah baca ini waktu pertama datang ke karawang. Mudah – mudahan berguna juga buat yang baca :

Jangan bersedih ketika DIA pergi
Mungkin bukan untukmu
Mungkin tidak untuk saat ini.

DIA mungkin lelaki “ hebat,Tampan,Cerdas ” yang sempurna yang kamu cari selama ini
Tapi apa kamu pernah berpikir dan bertanya pada hati kecil kamu ”apa DIA yang terbaik...???

Yakinkah kamu bahwa DIA bukan hanya ‘obsesi”semata, bukan hanya untuk membuat kamu bangga karena bisa membuat orang lain ingin membunuhmu karena DIA memilihmu?

Yakinkah kamu kalau DIA bukan sekadar pajangan yang ingin kamu pamerkan ke teman-teman kamu?

Mari lihat lebih dari yang terlihat
Belajar melepaskan…

Yakinlah suatu hari nanti
Bila saatnya tiba
Akan datang seseorang yang benar-benar menyayangimu
Orang yang akan melakukan apa saja hanya untuk membuatmu kembali tersenyum
Orang yang merasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia karena bisa mendapatkanmu.
Orang yang merasa sangat bersalah dan menyesal karena telah membuatmu menangis
Orang yang rela kerja keras hanya agar kalian berdua bisa menempati rumah yang layak
Orang yang tidak peduli apa perut kamu sudah mulai buncit atau rambut kamu mulai beruban
Orang yang tetap bilang kamu cantik/tampan bahkan ketika kamu baru bangun tidur
Orang yang hanya melihat “kamu” bukan dari apa yang kamu pakai, karena pekerjaan kamu, karena caramu memperlakukan dia, dan bukan dari apa saja yang telah kamu lakukan untuknya.
Orang yang akan menunggu kamu dengan sabar sampai kamu berkata “ I do”

Kamu sempurna apa adanya dan yakinlah bahwa akan ada seseorang yang berpikir seperti itu tentang kamu


dan mungkin itu bukan DIA.

Dibutuhkan begitu banyak keberanian, cinta, keyakinan, hati lapang dan terbuka kebijaksanaan dan pikiran yang jernih untuk melewati masa-masa sulit ini

Yeah, it’s not easy to handle, but sure it’s a blessing in disguise

Jangan melawan takdir
Hadapi dengan semua ketegaran yang kamu punya
Hidup ini terlalu indah untuk disia-siakan.
Hidup bukan hanya soal menemukan belahan jiwa
Hidupmu terlalu berarti hanya untuk menangisi kepergian DIA
Hidupmu bahkan begitu singkat untuk mencari tahu mengapa DIA meninggalkanmu.
Masih banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk membuat hidup kamu berarti
Jangan habiskan waktu hanya untuk melihat kebelakang karena apa yang ada di depanmu jauh lebih indah bila kamu ingin membuka mata dan hati kamu...
jadi mulai sekarang biarkan DIA pergi
mulai saat ini hadapi kenyataan dan lanjutkan hidup.

Eh udah baca tulisan diatas, dia malah tambah kenceng nangis nya,
Cape Deeehhh…..

Sebenarnya menurut saya, kadang ketika kita ditinggalkan oleh orang yang sangat kita cintai...
Sebenarnya kita bukan menangisi dia, orang yang kita cintai itu,
tapi kita menangisi diri sendiri,
kita sendiri yang takut sendirian dan menginginkan dia tetap ada disamping kita,
kita yang masih butuh dia,
kita yang ketkutan tak akan ada lagi yang akan membuat masakan yang enak untuk kita,
tak ada lagi yang akan memberi nafkah,
tidak akan lagi tempat untuk bergantung,

Semuanya ternyata "tentang diri sendiri"... bukan tentang dia....
Semua karena kita, kita, kita, kita.... bukan dia...

Jadi yang egois sebenarnya kita ato dia yang pergi...
Siapa tau ternyata ketika dia pergi, memang itu yang akan membuat dia bahagia,
dan bukan bersama kita,
tapi tetep ga rela ya dia pergi...

egois ah... katanya cintaaaaa.. kalo cinta harus rela melihat orang yang kita cintai bahagia, dan memilih jalan hidup yang menurut dia baik, meski dengan itu, pilihannya adalah meninggalkan kita...

Katanya cintaaaa.... ternyata cuma egois saja....