24 September, 2010

Hanya ada kamu dan saya, Sendiri - sendiri saja...


Saya tidak pernah menyesal dilahirkan menjadi seorang manusia. Dan saya tidak pernah menyesal mencintaimu selama delapan tahun ini. Meskipun akhirnya kita berdua tahu, cinta ini, perasaan ini, sayang ini, peluk ini, tak akan pernah ada ujung pasti akan dibawa kemana. Karena kita berdua tahu pasti hidup mesti harus berjalan terus dengan atau tanpa kita. Hanya ada kamu dan saya. Sendiri –sendiri saja.

Orang bilang saya bodoh dengan mencintaimu begitu sangat. Kamu tak ada apa – apanya. Tak ada yang istimewa dan menarik dari dirimu. Hanya saja orang – orang tidak tahu saya pun berpikiran sama dengan mereka. Tak ada yang istimewa dan menarik dari dirimu. Mungkin karena itulah saya jatuh cinta pada dirimu. Sangat.

Kamu tahu pasti hingga saat ini pun saya masih mencintaimu. Lebih daripada dia yang berada disampingmu sekarang. Mungkin.

Kamu pernah berkata, andai saja saya adalah dia. Maka ceritanya tidak akan menjadi seperti sekarang. Kita berdua saling menyakiti satu sama lain. Tapi bukankah ketika saya menjadi dia, kamu tidak akan mencintai saya ? Bukankah kamu mencintai saya karena saya adalah saya. Dan bukan dia.

Jika ada kehidupan lain setelah kehidupan ini. Dan kita ternyata tidak juga bersama. Saya sudah sangat bersyukur, sudah pernah merasa hidup dengan dirimu. Tertawa, menangis, kesal, benci, cemburu, cinta, sayang, dan semua tentang hidup. Saya pernah merasakannya denganmu. Terima kasih sekali untuk itu.

Sekarang, besok, dan kapanpun kamu mau. Kamu masih ada disini. Di tempat yang sudah saya sediakan untukmu. Tempat paling indah. Meski tak terlihat, saya, tetap berharap kamu bahagia, sehat, selalu hidup dengan penuh keberkahan.

Saranghae…

Saya kecewa ternyata saya adalah dia....


Dia adalah salah satu penulis favorit saya, dan setiap hari saya akan mengunjungi blog-nya yang juga selalu ramai dikunjungi para blogger yang lain, tulisan – tulisan dia begitu luar biasa, bahkan saya sering miris dan ikut hanyut dalam tulisan yang dia buat, saya seolah – olah dia, di posisi nya dan merasakan apa yang juga dia rasakan, melihat apa yang dilihatnya.

Saya membaca tulisannya berkali – kali, berulang – ulang, dan tetap perasaan saya selalu ikut terbawa.

Hingga kemudian saya menjadi salah satu temannnya di jejaring sosial,
Saya bangga sekali bisa menjadi salah satu teman diantara ribuan lainnya,

Sejak saat itu saya bisa dengan mudah mengetahui tulisan dia yang paling baru, karena dia pun akan memposting tulisan barunya di jejaring social itu, saya merasa semakin dekat dan akrab.

Saya ikuti setiap status yang dia buat disana,
Dan saya menemukan dia memang bukan orang biasa, cara berpikirnya bukan orang kebanyakan, dia berbeda.

Saya kagum dengan apa yang dipikirkannya,
Dia memandang sesuatu dari sudut pandangnya, dia bergelut dengan isi kepalanya sendiri, dia menolak kenyataan di hadapannya, bahwa semua orang bukan dirinya, dia bangga dengan ke-beda-an dirinya dengan orang lain, bahkan menjurus sombong.
Saya selama ini merasa bahwa saya adalah dirinya, dan apa yang dia tulis adalah tentang saya.

Lalu mungkinkah saya adalah orang yang mulai saya tidak suka,

Orang yang mulai saya anggap sombong,
Orang yang terlalu angkuh untuk mendengar celotehan dan omongan manusia lainnya,
Orang yang merasa diri paling benar,

Apakah saya mulai membenci diri saya sendiri ?
Saya kecewa kalau ternyata saya memang dia,

11 September, 2010

Pekerjaan, Uang,Keluarga,Saya


Melihat apa yg ada di FB-mu malam ini, ya, dirimu akan dengan mudah menemukan orang baru yang ndut dan imut seperti idaman-mu,

Saya mengerti sekarang kenapa dengan mudah kamu marah oleh hal-hal kecil yang memang terjadi atas kesalahan saya, yang menurut saya, andai kamu bisa bersabar sedikit saja, masalah - masalah yang kemarin, yang membuatmu sampai jalan kaki sejauh itu, harusnya tidak sampai terjadi,

Saya tahu saya bukan yang terbaik untuk hidupmu saat ini, oleh karena itu, saya tidak akan memaksakan apapun terhadap kamu mulai malam ini,

Saya mulai berpikir untuk sabar menunggu hingga kamu bisa bertanggungjawab dengan apa yang kamu miliki,
Pekerjaan,
Uang,
Keluarga,
Saya,

Hingga saat ini yang saya lihat adalah, kamu belum bisa mengontrol emosi dirimu sendiri,
Kamu belum bisa mengatur hidupmu sendiri,

Kamu akan dengan mudah melepaskan :
Pekerjaan,
Uang,
Saya,

Karena kamu pikir ketiga hal diatas adalah hal yang bisa kamu dapatkan penggantinya yang baru dengan mudah.

Pekerjaan : kamu akan terus mencari pekerjaan yang kamu suka, dan sesuai dengan keinginanmu, jika pekerjaan itu sudah membuatmu tidak nyaman, kamu akan menyalahkan pekerjaan dan bukannya kamu yang harusnya memperbaiki diri, kamu akan lepaskan pekerjaan yang membuatmu merasa tersiksa dan terbebani,

Uang : sayangilah uangmu, hematlah, simpan untuk jaga - jaga hari esok, kamu masih berpikir uang akan degan mudah kamu dapat dari gaji pekerjaanmu, dan apabila kamu sudah tidak bekerja, kamu akan dengan mudah menangadahkan tangan pada orangtua,

Saya : saya bukanlah manusia sempurna, saya adalah makhluk menyebalkan yang akan selalu membuat kamu merasa kesal dan sakit hati, saya adalah manusia egois yang ingin menang sendiri, sibuk sendiri, mata jelalatan dengan berpuluh mantan yang sering saya sebutkan nama - namanya, kenang - kenangan nya,

Saya mohon mulai belajarlah bertanggungjawab, bertanggungjawab dengan apa yang kau miliki saat ini,
Pekerjaan,
Uang,
Saya,

Tidak ada yang ideal yang sesuai dengan keinginanmu,
Belajarlah untuk lebih pengertian dengan ketiga hal itu,
Berubah lah, dengan menyesuaikan diri dengan ketiga hal itu,
Jangan pergi meninggalkan mereka, hanya karena mereka tidak sesempurna dengan apa yang kamu idam-idamkan saat ini,

Kamu akan dengan mudah menemukan pekerjaan baru,
Kamu akan dengan mudah untuk mendapatkan uang lagi,
Kamu akan dengan mudah bertemu pria baru yang lebih dewasa, lebih mapan, lebih sabar dan lebih baik segalanya dibanding saya,

Belajarlah menerima keadaan apa adanya,
Tanpa bermaksud meninggalkannya,
Belajarlah menerima ketidaksempurnaan dunia ini,
Berubahlah menyesuaikan dengan apa yang kau miliki,

Jika tidak, samapai kapanpun, kanu tidak akan menemukan hal sempurna untukmu,

Tolong kabari saya jika kamu sudah siap dengan semua hal yang saya minta,

Bertanggungjawab dengan apa yang kau miliki,

Sebenarnya, memang sisi egois saya mengatakan,
Saya takut untuk kamu tinggalkan karena ketidaksempurnaan saya,
Saya takut kamu akan menemukan seseorang yang lebih baik dari saya ketika saya sangat mencintaimu,

Maaf tentang keegoisan saya,

10 September, 2010

Selamat memulai lembaran hidup baru


Pagi ini semua wajah tersenyum, bahkan hujan yang sejak kemarin sore mencium tanah tak tampak pagi ini, malah mentari dengan hangatnya memeluk bumi.

Saya turut berbahagia dengan susana sukacita ini, saya juga tidak peduli dengan sindiran sang peng-khotbah, bahwa kemenangan ini hanya diperuntukkan bagi manusia - manusia yang dengan sukses melalui bulan khusus ini dengan segala syaratnya,

Bagi saya, semua orang berhak bahagia, entah dia melakukan syarat itu atau tidak, selama setiap orang tidak merugikan manusia lainnya, makhluk lainnya dan dirinya sendiri,

Tiap orang punya tujuan sukses yang berbeda - beda sesuai porsi nya masing - masing,

Cara saya berbahagia, berbeda dengan cara dia berbahagia,

Kenapa harus repot memikirkan kebahagiaan orang lain,

Saya harap semua manusia di muka bumi ini berbahagia, sebagaimana saya dan semua orang di depan mesjid tadi pagi, tersenyum lebar, menangis haru, saling bertatapan penuh kasih, memeluk penuh sayang, menggenggam erat penuh cinta,

Minal aidin wal faizin

Semoga mulai hari ini, semua manusia bahagia, tanpa harus merugikan orang lain, makhluk lain,

06 September, 2010

Di Rumah Sakit...


September 4, 2010

Baru saja kembali dari rumah sakit, bukan saya yang sakit, tapi ayah dari seorang teman saya yang sakit, saya duduk di depan kamar ketika dari kamar sebelah keluar seorang Ibu dan seoarang nenek yang menangis dengan tersedu,

Saya tahu, seseorang telah pergi ke surga saat itu.

Saya tidak mengenal mereka, tapi saya tahu apa yang mereka rasakan, saya merasa sangat merasa kehilangan itu, dan saya ikut menangis karena nya.

Kehilangan,

Dengan mudah kita akan kehilangan apa yang ada saat ini bersama kita, entah dengan tiba – tiba ataupun dengan satu masa, pada akhirnya, kita akan kehilangan, bahkan diri kita sendiri,

Saya tidak tahu apakah masa kehilangan saya akan datang lebih cepat atau akan bertahan untuk waktu sementara,

Tapi ada satu hal yang pasti, jangan terlena dengan masalah yang ada hari ini, Jangan mengeluh karena gaji kita tidak sebesar rekan kerja kita,

Jangan mengeluh karena kita tidak seberuntung orang lain,
Jangan mengeluh tentang kekurangan pasangan kita yang jauh jika dibandingkan dengan pasangan orang lain,

Jangan menyesali hidup mu,

Disana, ditempat sana, tempat dimana kamu sering lupa untuk melihat dan menyadarinya,
Ada kehidupan lain, yang harus kamu lihat dan persiapkan, karena suatu saat nanti kamu akan sampai disana, entah sendirian atau bersama dengan orang terkasih saat ini,
Hidup indah tiu sekarang, saat ini, ketika saya sedang mengetik kalimat ini,

Terima kasih untuk hari ini,