07 Desember, 2008

Arti berkorban = diam ?

Beberapa hari menjelang perayaan seperti ini, pacarku berkata 'mengapa harus ada perayaan dengan mengorbankan begitu banyak mahluk?'
Hari ini ketika my mom meminta aku menemani kakak ipar menyembelih 5 ekor ayam untuk perayaan yang sama, jangan salah, ini baru permulaan, besok akan ada beberapa mahluk lagi yang meninggal di tempatku dan ribuan lainnya diluar sana.
Dengan ditemani dua ponakan yang masih kelas dua SD. Aku dan kakak ipar mulai membunuh satu demi satu mahluk ini. Aku tak punya pilihan dan tak berani mengatakan apa yang ada di hati nurani ini. Keponakanku dua-duanya lelaki. Yang satu dengan memelas pada bapaknya, berharap agar tak satupun hewan itu dibunuh. Saya jadi turut berduka. Selama pembunuhan massal itu, aku dan ponakanku, tak henti berharap semoga itu bukan kenyataan. Berkali-kali pula aku memohon maaf pada mereka yang aku akhiri nyawanya hari ini. Maaf atas ketidakberdayaan ini, maaf atas rasa pengecut ini.
Dua jam berlalu, dan ponakanku masih menangisi kejadian itu, aku pun turut terdiam di kamar. Berusaha berdoa mereka yang aku bunuh bisa bahagia disana.
Lelah

06 Desember, 2008

Kembali lupa, kembali luka,

Liburan panjang awal des 08. Dan hari ini tiga bulan kemudian setelah berusaha berdamai dengan keadaan. Kembali ke rumah, berarti kembali ke masa lalu. Mungkin untuk sebagian orang rumah adalah tempat terindah. Tidak untukku. Terlalu banyak air mata di rumah itu. Dan aku tak berani melongok ke dalam nya dan memutar beribu slide penuh air mata itu. Tapi ternyata aku tak punya pilihan lain selain ikut berpartisipasi meramaikan dunia kecil ini. Tapi kembali ke rumah berarti kembali menjadi orang lama kembali. Dan itu yang tak kuharapkan.
Mudah-mudahan ini cepat berlalu. Mendung

04 Desember, 2008

This moments

Ramadhan, 2005.

Pagi itu dia tersenyum dan memandang penuh kekaguman, padahal mataku masih
mengerjap berusaha menyesuaikan dengan terangnya matahari yang menyelinap
lewat tubuhnya pagi ini. Aku malu-malu memandang dirinya. Mungkin saat itu
mataku masih sembab dan kotor. Seketika wajahku aku sembunyikan dibalik
selimut.

Orang bilang cinta ini terlarang, dan aku tahu mengenai hal itu.
Memandangnya dan menyadari bahwa ini SALAH.. Tapi siapa yang bisa memilih
harus jatuh cinta sama siapa ?

Aku tidak tahu mengapa ia lebih memilihku yang tak tahu segalanya tentang hidup indah.
Lebih memilihku untuk menghabiskan hari dibanding yang lain yang lebih
menarik, dewasa, berada, terpelajar dan memiliki tingkatan hidup yang sama
dengannya. Dan aku tak sanggup untuk menolak kehadiran dan tawaran dia
tentang hidup indah dan bagaimana rasanya dimiliki.

Hingga kemudian segalanya harus diakhiri. Hinaan, cercaan, sumpah serapah
dan kutukan yang terhambur dari bibir cantik berwarna merah itu aku biarkan.
Bahkan ketika raga ini dicabiknya dengan segala amarah, aku tetap tak
berusaha menghindari.

Dia hanya diam dengan semua itu, sinarnya juga tak memberi kehangatan
lagi. Diam dan diam. Diam.

Sejak hari itu matahari tak lagi bersamaku, dia bahkan menghindari
keberadaanku dihidupnya. Aku mengerti, aku sadar dan memaklumi keengganan
yang ditampilkannya.

Seminggu sebelum hari pernikahannya. Dia menemuiku. Mencegat langkah hujan
yang hampir menyentuh tanah. Kembali aku dapat memandangnya dengan dekat.
Dia tak menginginkan aku lagi. Dia ingin saat terindahnya tak hancur olehku.
Seketika hujan mencium tanah dengan kasarnya. Dia menyerahkan semua hal yang
pernah disentuh oleh jemariku. Kecuali dia.

Di dalam baja hitam itu aku hanya memandang. Ditemani bunyi halus didalamnya
yang menambah aroma hitam. Aku tahu saat ini akan tiba. Aku tahu akan
begini. Tapi aku berterima kasih padanya telah memberiku hidup.. dan untuk
sesaat aku memang merasa hidup... meski sesaat..

NQ

12 November, 2008

Pengen nangis

Haha, ingin pulang! Hari ini sedih bgt, ingin pulang. Ga mau jakarta! Ga mau jakarta! Gw benci hidup ini, garing,

05 September, 2008

I'm hepi today

Kerjaan hari ini buanyak, tp td pas mo jumatan bgtu mau kluar lift ada k, lutu na, Td gw buka pwasa sm cewe yg gw suka, mski cm mkn kek n singkong madu susu, solat magrib bareng, lalu dia ajak gw mkn bakso, tp gw tolak, krn hrs pake motor dia, tp dia ajak gw buka pwasa senen nti brg ma tmn2 kntor nya, oh, hari ni indah na...

03 September, 2008

Pwasa mari qta pwasa!

Hari ke tiga pwasa, hari ni rada2 ragu utk bw speda k kntor stlah kmrn plg kntor kejebak macet d pasar asem, ga tau knapa romadon jalanan tmbah macet. N bener aja, td pagi gw mo tabrakan ampe 5 x. Gerobak sampah, motor 2 x, mobil d pertigaan, trakhir anak kecil, d kmpung baru. :@. Ampir gila ! Akhirna d kntor aq benerin n kencengin tu rem sepeda, oia, td bokap jg minta di isi in pulsa, td aq jg agak kurang suka sama mr. Hk, please d smol! Km pikir apa n knp lo! Ga bakal gw ajak lo ngbrol lg. Thanx to mr. Sr dah ijinin aq tdur d ruangan nya. Si bronces yg udah pnya bf, brusan sms lg. Aduh knp tu bronz. Plg td ga semacet kmrn, thanx meski ttp menyebalkan. Buka pwasa, nyuci, tp listrik turun mulu, ga tau sapa yg masax, pgn gw getok tu org seberang. Thats all 4 today, btw, dah kurus blm ya gw?

23 Mei, 2008

Weekn..

Meski hari ni panas nauzubillah, dgn dtmani Daniel Powter d player ku, tetep sumanget pergi kantor, seperti biasa, si G lagi2 minta izin kluar, pusing ma anak satu ni, mau digimanain enaknya,