09 April, 2016

Bintang Jatuh



Menunggu jam menunjukkan 00:00, tepat tengah malam ini, sebentar lagi, tunggu saja, sekarang baru pukul 23:14. 46 menit lagi bukan waktu yang lama, jadi bisalah kalau harus menunggu.

Tepat 00:00 nanti, dia memasuki tahapan baru dalam hidup, bertambahnya jumlah umur hidup, berkurangnya masa berlaku hidup, semakin dekat ke berakhirnya masa berlaku macam makanan kalengan di supermarket.

Aku harus jadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun. Jadi insan yang istimewa karena berhasil menjadi satu-satunya orang yang ada di muka bumi ini, menjadi pengirim pertama pesan ucapan selamat.

Sambil menunggu kupersiapkan cupcake berwarna hijau daun yang sudah kubeli tadi sore, sudah kusiapkan juga lilin kecil berwarna hijau juga, semuanya hijau, warna yang paling dia sukai. Ketika waktunya tiba aku akan abadikan gambar dari cupcake dengan lilin menyala. Istimewa, hanya untuk dirinya.

Sebuah kotak kado dengan bungkus hijau sudah kusiapkan, besok pagi akan ku antarkan ke rumahnya, harus pagi sekali, harus sebelum dia terjaga.

Ah lima menit lagi, kucoba berkali kali untuk mengambil gambar cupcake, latihan sebelum lilin itu menyala, berbagai sudut aku coba, dicari dari sisi mana agar tampak menarik. Berkali kali juga aku harus pindah tempat dan ganti latar belakang agar pas nanti dengan hasil yang aku inginkan. Oke sip, dekat jendela saja, corak putih coklat dari tirai dan pohon kecil hijau di pot akan membuatnya tampak menarik.

Foto dengan filter yang ada di instagram sudah siap, kata pengantar ucapan selamat ulang tahun pun sudah siap,
Sekarang beberapa detik lagi sebelum tengah malam, bahkan tagar dan mention ke dia pun sudah aku ketik.

Ya, inilah waktunya....

Sebuah pemberitahuan dengan cepat muncul diatas layar, dari dia, tentang dia. Pemberitahuan dari Instagram dan Facebook dia. Ku sentuh pemberitahuan tersebut.

Terlihat foto dia dengan wajah sumringah, tetap cantik meski sepertinya foto itu diambil di tempat tidur, rambutnya terurai acak, piyama hijau, wajahnya terlihat keemasan, pantulan dari cahaya lilin diatas kue ulang tahun besar, dengan hiasan strawberry dan taburan daun mint yang mendominasi dan tertata rapi. Dua sisi pipinya merona dan bibir manis gadis mungil menciumnya di sebelah kiri, sebuah bibir dengan hiasan kumis tipis juga menempel di sisi kanannya.

Dua puluh menit berlalu, gambar itu masih aku pandangi, antara senang dan getir,
Kubuka tirai jendela latar belakang cupcake tadi, lilinnya sudah meleleh diatasnya,

Langit masih kaku, berwarna biru dan hitam pekat, sesekali tampak cahaya kelap kelip disana, semakin jauh harapan ini, karena hidupmu telah jadi miliknya, berharap ada keajaiban hadir dan doa-doaku terkabul.

Selamat malam,