24 September, 2010

Saya kecewa ternyata saya adalah dia....


Dia adalah salah satu penulis favorit saya, dan setiap hari saya akan mengunjungi blog-nya yang juga selalu ramai dikunjungi para blogger yang lain, tulisan – tulisan dia begitu luar biasa, bahkan saya sering miris dan ikut hanyut dalam tulisan yang dia buat, saya seolah – olah dia, di posisi nya dan merasakan apa yang juga dia rasakan, melihat apa yang dilihatnya.

Saya membaca tulisannya berkali – kali, berulang – ulang, dan tetap perasaan saya selalu ikut terbawa.

Hingga kemudian saya menjadi salah satu temannnya di jejaring sosial,
Saya bangga sekali bisa menjadi salah satu teman diantara ribuan lainnya,

Sejak saat itu saya bisa dengan mudah mengetahui tulisan dia yang paling baru, karena dia pun akan memposting tulisan barunya di jejaring social itu, saya merasa semakin dekat dan akrab.

Saya ikuti setiap status yang dia buat disana,
Dan saya menemukan dia memang bukan orang biasa, cara berpikirnya bukan orang kebanyakan, dia berbeda.

Saya kagum dengan apa yang dipikirkannya,
Dia memandang sesuatu dari sudut pandangnya, dia bergelut dengan isi kepalanya sendiri, dia menolak kenyataan di hadapannya, bahwa semua orang bukan dirinya, dia bangga dengan ke-beda-an dirinya dengan orang lain, bahkan menjurus sombong.
Saya selama ini merasa bahwa saya adalah dirinya, dan apa yang dia tulis adalah tentang saya.

Lalu mungkinkah saya adalah orang yang mulai saya tidak suka,

Orang yang mulai saya anggap sombong,
Orang yang terlalu angkuh untuk mendengar celotehan dan omongan manusia lainnya,
Orang yang merasa diri paling benar,

Apakah saya mulai membenci diri saya sendiri ?
Saya kecewa kalau ternyata saya memang dia,

Tidak ada komentar: