28 Oktober, 2009

Kamu adalah perempuan paling cantik di negeriku Indonesia..

Kamu yang berada dihadapan saya sekarang.. Kamu yang saya cintai, 8 tahun lalu… Saya tidak pernah menyangka kamu bisa melalui hidup sesulit itu.. Saya salah telah menilaimu lemah dan manja…

Dari tatapanmu saya tahu kamu masih berharap saya kembali seperti dulu..

Ketika dirimu memutuskan untuk hidup selamanya dengan pasangan hidupmu sekarang, kamu berusaha sembunyi dari kejaran mata dan telinga. Saya memaklumi hal itu.

Maaf, jika saya bukan yang terbaik untuk dirimu.

Melihatmu tertawa sekarang, rasanya seperti berbanding terbalik dengan masa dimana kamu meraung dipunggungku, mencakar dan merobek diriku. Tangismu meledak tanpa saya bisa mencegahnya. Kamu memutuskan berhenti hidup sejak saat itu. Tahukah saat itu, kamu malah memperburuk suasana.

Saya menjemput senyumanmu karena rengekan sahabatmu yang tidak tega melihat dirimu menyiksa waktu. Tapi yakinlah, saya tidak merasa dipaksa saat itu.

Hari pernikahanmu…

Saya bahkan tidak tahu kamu secepat itu mengalah pada keegoisan hati. Suamimu melarang saya bertemu kamu. Bahkan untuk mengucapkan selamat.
Kamu beruntung memiliki suami yang sangat mencintai dan menghargai perasaanmu. Dia memberikanmu sebuah hidup, yang tidak pernah saya berikan padamu. Dia bahkan rela untuk menjadi SAYA dalam hidupmu.

Saya tidak pernah menyesal melepasmu pergi hari itu, karena saya yakin, ada orang lain disana yang bisa mencintai dan memberikanmu kebahagiaan, lebih dari yang saya bisa. Dan itu terbukti hingga sekarang.

Kamu masih tetap memanggil saya ABANG… meski saya tidak lagi menggenggam tanganmu..

:: Untuk Titi Kamal saya… meski saya bukan Christian Sugiono… terima kasih atas masa lalu kita yang indah…

1 komentar:

achmad djaenudin mengatakan...

cintaku tak harus miliku dirimu ....(roman picisan/dewa)