25 Oktober, 2009

Never Ending Story


Ketika melihat ada message baru di Inbox, saya sudah bisa mengetahui dari siapa message tersebut berasal. Dari dirimu, ya dirimu. Saya tidak bisa menyalahkan bahwa akhirnya kamu menuliskan kata-kata itu. Saya juga tidak akan menghapus semua komentar yang kamu tulis di situs jejaring, tentang saya. Tentang betapa kecewanya dirimu terhadap saya, betapa kamu menyalahkan saya atas situasi yang ada sekarang.

Percayalah, seandainya kamu tahu, seandainya kamu bisa melihat apa yang ada di hati saya, tentang kamu, mungkin kamu akan tidak percaya, betapa saya tidak pernah ingin membuatmu merasa kecewa, betapa saya ingin terus mengenggam kedua tanganmu, betapa saya takut kehilanganmu.

Saya mungkin akan melakukan hal yang sama, hal yang sama kamu lakukan terhadap saya, dengan menyalahkan saya atas situasi yang sebenarnya pun merugikan tidak hanya kamu, tapi juga saya, dan orang – orang terdekat dengan kita.

Never ending story… kata salah seorang sahabat kita, ya.. kemarin dia menanyakan kabar kamu sekarang, kabar tentang kita juga, dia membutuhkan kita sebenarnya, tapi untuk sekarang ini, kita malah sibuk menyalahkan masing-masing.

Saya harap, tentang kita, tidak akan pernah ada “Never ending story”… saya hanya ingin kita mengubah jalan ceritanya saja, dan saya yakin kita bisa melalui semua ini dengan baik, bukankah ini semua demi kebaikan bersama? Meski saya harus mengakui keegoisan saya, Ya, itu untuk kebaikan saya. Saya harap mengertilah.

Tak ada yang bisa menggantikan dirimu, hanya berdamailah dengan hidup, setelah kita berdua bisa berdamai dengan hidup, kita bisa memulai bab baru dalam hidup ini.

gambar diambil dari sunflowerfavors.com

Tidak ada komentar: