15 Februari, 2010

Val Day



Titanic, Romeo and Juliet, Endless Love-na Korea, Butterfly Lovers-na Hongkong,
Kenapa orang – orang begitu memuja cerita cinta yang ada di fim – film tersebut. Bukankah akhir dari kisah cinta mereka berakhir dengan tragis. Tidak ada yang mendapatkan orang yang dicintainya. Teman – teman saya bilang, film – film itu mewakili contoh cinta sampai mati. True Love, Til dead do us apart.

So, ketika jatuh cinta, dan merasa bahwa cinta sekarang adalah cinta sejati kita, salah satu dari kita harus ada yang meninggal ?

Entah, tapi saya tidak setuju dengan akhir cerita di film – film itu, saya lebih suka Hollywood, yang diakhir cerita selalu berakhir bahagia, seperti film – film komedi romantis Hollywood, mungkin karena saya terlalu lemah untuk berhadapan dengan kedukaan, tapi ya, saya lebih suka alur cerita film Hollywood yang Happy ending, daripada film Korea atau China yang selalu Sad Ending, dan saya selalu termehek – mehek di akhir cerita.. hahahaha….

Yup, Benar, saya lebih suka Happy Ending jika ternyata kisah cinta saya harus jadi tema dalam satu judul film.. hehehehe

Meski saya pernah menangis sepanjang jalan dari Jakarta Utara ke Jakarta Barat, dan menangis lagi dari Karawaci ke Kebun Jeruk,
Saya juga pernah berduka selama dua bulan gara – gara Sad Ending….
Pernah meminta mantan pacar saya untuk kembali lagi ke saya jika ternyata dia sudah putus dengan pacarnya, yang sekarang malah jadi suaminya dia…

Bodohnya saya… saya sering tertawa sendiri mengingat kejadian diatas.

Ternyata, sekarang setelah makin tua, setalah makin bertambah umur. Harapan tentang seseorang yang saya harap akan jadi pendamping hidup saya nanti, tidak sederet panjang dulu. Makin tua makin sederhana permintaan saya.
Meski tetap ada daftar persyaratannya juga.. hehehe.. tetep belum bisa belajar ikhlas. Padahal sudah sering bicara pada hati, harus bisa menerima orang lain dengan keunikan masing – masing.

Dan malam ini, meski tidak pergi kemana – mana, ternyata demam Valentine’s Day yang di tulis di status teman – teman saya di Facebook akhirnya menular juga ke saya. Yups, saya kesepian malam Valentine ini… hehehehehe..
Tapi besok saya ada acara ketemu seseorang. Saya tidak berani menyebut pertemuan besok dengan kencan. Takut tidak sesuai harapan. Saya sendiri tidak tahu kenapa acara pertemuan besok bisa jatuh di Valentine’s day. Begitu kebetulan. Padahal rencana besok itu Imlek an ya…

Balik lagi ke Cinta Sejati, saya tidak tahu dan tidak mengerti takaran pasti seperti apa Cinta Sejati itu. Saya mungkin hanya berharap Cinta Sejati nya saya ketika orang di samping saya kelak, bahagia berada di sisi saya. Begitu pun saya.

Seperti nenek dan kakek yang pernah muncul di acara Uya emang Kuya. Atau seperti yang ditulis oleh Jie Jenny di blog In Between-nya, tentang kakek yang dengan setia menunggu istri tercintanya ikut seminar. Huaaaaa… ingin menangis darah rasanya. Ya, saya memang orang yang perasa.

Jadi bagi yang merayakan valentine’s Day, semoga anda dan pasangan selalu bahagia, dan saling mendukung satu sama lain.

Doakan saya juga ya….

Gambar diambil dari wow.com

3 komentar:

marjianto mengatakan...

JIka orang akan merubah rasa dalam hatinya, maka jangan pernah mencari jalan diluar hatinya... karena rasa hati hanya akan lahir dari dalam hati itu sendiri....
Jadi.... jangan pernah mencari bahagia, kedamaian, cinta sebenarnya "True Love", kepuasan dsb diluar hatimu... sebab semua sudah ada dihatimu, tinggal kamu mengambil dan menterjemahkan dalam hidupmu...

Sugi Oh mengatakan...

Doa' kan saya bisa mas... n saya yakin pasti bisa !

achmad djaenudin mengatakan...

Yup, gw sependapat, gw juga lebih suka kisah cinta yg berakhir dengan happy ending.
Hidupkan qta khan cuma sekali ngapain di bikin susah, klo kita lagi sakit hati, patah hati ato bla-bla-bla,inget aja pesen almarhum Gus Dur " gitu aja koq repot...he9x"