16 Agustus, 2009

Tapi juga ada dia


Kau tak tahu sudah berapa kali aku berlatih untuk saat – saat seperti ini…
Saat harus menghadapi kenyataan bahwa tidak lagi kita… tapi juga ada dia..
Saat dulu masih hanya ada kita, aku tak terlalu memikirkannya..
Aku yang berinisiatif akan segalanya…
Dirimu yang dulu, duduk dan berada disampingku…

Aku duluan yang memegang tanganmu..
Aku yang lebih dulu memelukmu..
Aku selalu lebih dahulu darimu..

Itu sebabnya…
Aku bisa mengerti perasaanku sekarang…

Aku merasa bingung dan tak nyaman dengan inisiatif yang kulakukan untukmu..

Sekarang aku juga mengerti bagaimana perasaanmu dulu..

Harus hati – hati dan perhatian..
Dan.. ada rasa penasaran..

Sampai sekarang, aku selalu mendapatkan hal yang kuinginkan dari hidup..
Kecuali DIRIMU…

Maafkan aku…
Apakah aku berbuat kesalahan lagi sekarang.. ?

Apakah perkataan dan sikapku atas keputusan hidupmu, menyinggungmu ?

Apakah kau merasa tak bahagia karena kupegang tanganmu ?

Hatiku merasa lelah…

Meski aku harus berterima kasih sangat kepadamu…
Karena dilain pihak, aku merasa tidak enak juga.

Kau orang yang hangat dan perhatian,
Lebih dari yang kuharapkan…
Tapi…
Aku masih tak bisa… hingga saat ini, belum bisa…

Aku sudah tahu hasilnya… aku akan kalah…
Hanya saja.. aku tak akan mau mengakuinya…

Aku ingin mendapatkanmu kembali, walau ada kesempatan sekecil apapun…
Dan mungkin juga bukan ragamu…

Maafkan aku….

1 komentar:

ahdi mengatakan...

perasaan kamu yang dituliskan diblog ini sama kisahnya seperti aku tapi apalah daya Hari kemarin adalah kenangan hari ini adalah kenyataan dan hari esok adalah harapan