Terlalu lama rasanya, kau coba aku ya Tuhan,
Terlalu jauh ku melangkah, mencari dan mencari,
Adakah lagi yang lebih sakit, dari yang kurasakan kini,
Mampukah aku, untuk bertahan,
Janganlah terlalu lama, kau biarkan aku,
Aku takut kehilangan, iman di dadaku,
Bukan berarti kutak percaya, kau maha pengatur segalanya,
Tapi ini kan kenyataan, takdirmu juga,
(Lirik berikutnya saya lupa, hehehe....)
Ini penggalan lirik dari Nike Ardilla di album lagu 'Biarkan aku sendiri'
Tiba-tiba saja saya bersenandung sendiri dengan lagu ini dalam perjalanan pulang kerja sore ini, terlintas begitu saja di otak saya, dan saya jadi senyum-senyum sendiri ketika lupa bait selanjutnya,
Dulu, waktu jaman musik masih pake pita kaset, tiap kali beli kaset maka saya akan tahu benar semua isi lagu di kaset itu, beda dengan sekarang, ketika beli CD atau pas memutar MP3 Player, maka saya akan dengan mudah melompat dari track satu ke selanjutnya tanpa mendengarkan seluruh isi lagu dengan mudahnya,
Kalau kaset kan agak riweuh jika harus di fast forward/backward, dan katanya juga, kalo kaset sering di cepet-cepetin pitanya bisa rusak, padahal tiap kali beli kaset saya sayang sama tuh kaset,
Dulu waktu kecil ini nih daftar kaset yang masih saya inget, pilihan saya sendiri :
- Pandu Papra : Judulnya 'Laura Dacosta'
Biasanya saya akan teriak-teriak : 'Laura, engkau Laura, tabahkan, hatimu Laura,' hehehe,
- Puput Melati : Judulnya 'Jangan main api'
'Jangan main api, itu berbahaya, jangan jangan api panas rasanya,' ada yang inget ga yaaa ?
- Bondan Prakoso : 'Si Lumba-Lumba'
Kalo yang ini, selain hafal lagunya, saya juga hafal gerakan tarian nya, xixixixi, tapi di album ini saya juga hafal lagu-lagu di album ini selain si Lumba-lumba, hehehe,
Ada lagu 'Nusantara' lagu ini bagus, lagu tentang negara Indonesia, 'indahnya alam negeriku, nusantara, nusantara, suburnya tanah negeriku, nusantara, nusantara,' hehehe,
Dan setelah agak gedean, saya malah lebih sering beli kaset berbahasa mandarin dan kanton, biasanya saya beli di 'Hero supermarket' yang sekarang mah udah ga ada, di ganti jadi 'Giant' dan tak ada toko kasetnya,
Tapi kaset-kaset itu sekarang sudah tidak jelas nasibnya, sejak saya tinggalkan rumah 7 tahun lalu,
Cukup mengenang kasetnya, sekarang siap-siap cuci baju !
Sambil nyanyi aaahhh !
Semangaaaatt !!!
15 November, 2010
25 Oktober, 2010
Ketika saya jatuh cinta.....
Ketika saya jatuh cinta.....
Tidak ada hal yang lebih penting selain orang saya cintai..
Setiap saat bisa merasakan hembusan nafasnya dan mencium bau tubuhnya...
Ingin memberikan segala yang terbaik yang saya punya untuk orang tercinta..
Berharap bisa menghabiskan masa dan sepanjang hidup bersamanya...
Melihat dia tersenyum malu dan bahagia di hadapan saya..
Ketika saya jatuh cinta..
Saya menjadi orang terbodoh sedunia..
Menjadi orang yang sangat tidak menyenangkan bagi siapapun..
Menutup diri dari dunia luar karena tak ada yang ingin saya lihat selain dirinya..
Tak ada yang ingin saya ajak bicara selain dirinya..
Tak ada yang dapat memalingkan pandangan mata saya dari dia..
Ketika saya jatuh cinta...
Saya merasa diri saya tidak lagi berharga...
Saya berani melakukan apapun yang dia minta..
you and I are different.. it was a pleasure.. and also
..............
postingan yang satu ini saya temukan di draft email saya tahun 2009,
Tidak ada hal yang lebih penting selain orang saya cintai..
Setiap saat bisa merasakan hembusan nafasnya dan mencium bau tubuhnya...
Ingin memberikan segala yang terbaik yang saya punya untuk orang tercinta..
Berharap bisa menghabiskan masa dan sepanjang hidup bersamanya...
Melihat dia tersenyum malu dan bahagia di hadapan saya..
Ketika saya jatuh cinta..
Saya menjadi orang terbodoh sedunia..
Menjadi orang yang sangat tidak menyenangkan bagi siapapun..
Menutup diri dari dunia luar karena tak ada yang ingin saya lihat selain dirinya..
Tak ada yang ingin saya ajak bicara selain dirinya..
Tak ada yang dapat memalingkan pandangan mata saya dari dia..
Ketika saya jatuh cinta...
Saya merasa diri saya tidak lagi berharga...
Saya berani melakukan apapun yang dia minta..
you and I are different.. it was a pleasure.. and also
..............
postingan yang satu ini saya temukan di draft email saya tahun 2009,
안녕히계세요
Dear all,
Saya ingin memberitahu anda semua, bahwa hari ini adalah hari terakhir saya di Kido JAYA.
Saya sangat menikmati masa kerja saya di sini dan menghargai karena memiliki kesempatan untuk bekerja dengan anda semua. Terima kasih atas bimbingan, dukungan dan dorongan yang telah diberikan selama saya di Kido JAYA.
Pengalaman saya dengan Kido JAYA sangat bermanfaat. Saya sangat senang telah memiliki kesempatan untuk bekerja untuk suatu perusahaan yang baik. Saya berharap anda semua dan perusahaan terus sukses.
Chiung Yao bilang “ tak ada pesta yang tak usai”.
Dan sekarang mungkin saatnya saya mengakhiri pesta bersama anda.
Saya sangat berterima kasih atas segalanya. Mohon maaf atas semua perbuatan, perkataan, yang saya niatkan untuk bercanda yang dengan tidak saya sadari telah menyakiti perasaan. Mohon maaf yang sangat untuk hal-hal itu.
Dan dalam satu cerita pasti ada akhir, tapi dalam kehidupan setiap akhir adalah permulaan awal yang baru.
Dan hari ini terakhir saya bisa mengirimkan email dengan domain ini.
Sekali lagi terima kasih atas segalanya selama ini.
Semoga segalanya bertambah berkah mulai hari ini.
Terima kasih.
MOHON PAMIT.
Best regards,
Sugi Oh
Saya ingin memberitahu anda semua, bahwa hari ini adalah hari terakhir saya di Kido JAYA.
Saya sangat menikmati masa kerja saya di sini dan menghargai karena memiliki kesempatan untuk bekerja dengan anda semua. Terima kasih atas bimbingan, dukungan dan dorongan yang telah diberikan selama saya di Kido JAYA.
Pengalaman saya dengan Kido JAYA sangat bermanfaat. Saya sangat senang telah memiliki kesempatan untuk bekerja untuk suatu perusahaan yang baik. Saya berharap anda semua dan perusahaan terus sukses.
Chiung Yao bilang “ tak ada pesta yang tak usai”.
Dan sekarang mungkin saatnya saya mengakhiri pesta bersama anda.
Saya sangat berterima kasih atas segalanya. Mohon maaf atas semua perbuatan, perkataan, yang saya niatkan untuk bercanda yang dengan tidak saya sadari telah menyakiti perasaan. Mohon maaf yang sangat untuk hal-hal itu.
Dan dalam satu cerita pasti ada akhir, tapi dalam kehidupan setiap akhir adalah permulaan awal yang baru.
Dan hari ini terakhir saya bisa mengirimkan email dengan domain ini.
Sekali lagi terima kasih atas segalanya selama ini.
Semoga segalanya bertambah berkah mulai hari ini.
Terima kasih.
MOHON PAMIT.
Best regards,
Sugi Oh
10 Oktober, 2010
Karena hati saya cuma satu dan sudah untuk mencintaimu,
Saya tidak butuh kesempurnaan, yang saya butuhkan justru ketidaksempurnaan dari orang yang saya cintai, disanalah tempat dimana saya bisa mengisi ketidaksempurnaan-mu itu dengan hati saya,
dan merasa dibutuhkan oleh orang yang kita cintai adalah anugerah, bukan beban,
Cinta itu "kamu" bukan yang lain,
Saya mencintai dirimu dengan apa adanya dirimu,
Jangan meminta saya mencintai orang lain selain kamu, karena hati saya cuma satu dan sudah untuk mencintaimu,
Gambar dipinjam dari demoscene.tv
Terima kasih
Menurutmu, pilihan saya mudah ?!
Apa yang akan kamu pilih jika kamu dihadapkan pada dua pilihan yang kamu sendiri tidak ingin memilihnya.
Pilihan pertama :
Kamu mencintainya, dan dia mengetahui sangat tentang itu, kamu tidak bisa lepas dari bayang - bayang hidup dia, kamu merasa baik - baik saja meski kamu harus kehilangan segalanya, teman, pekerjaan, uang, kamu berani mati untuk dia, dan rela menyerahkan segalanya untuk dia, segalanya, tidak peduli kamu akan menderita di setengah perjalanan hidupmu. Dia cinta matimu,
Cinta mati
Cinta mati II
Cinta mati III
Dan jika kamu diberi hidup hingga sejuta kali maka dialah :
Cinta mati - sejuta-mu...
Pilihan kedua :
Kamu mencintainya, dan kamu mengetahui sangat kalau dia mencintaimu, dia merasa baik - baik saja meski dia harus kehilangan segalanya, teman, pekerjaan, uang, dia berani mati hanya untuk mencintaimu, dan dia rela menyerahkan segalanya untukmu, segalanya, tidak peduli dia akan menderita di setengah perjalanan hidupnya, meski dia tahu, dia bukan cinta mati-mu, bagi dia, kamu cinta matinya,
Cinta mati
Cinta mati II
Cinta mati III
Dan jika dia diberi hidup hingga sejuta kali maka kamulah :
Cinta mati - sejuta-nya...
Hidup memang tidak pernah ada yang se-ideal harapanmu, pilihan pertama akan selalu hadir di hidupmu, sampai kapan pun, dia akan terus di hidupmu, dan kamu harus terus berpura - pura agar dia bisa nyaman bersamamu, agar dia bisa melihat kamu sesempurna malaikat, sampai kamu menyadari bagaimana cara mensyukuri hidup. Hidupmu, bukan hidup dia,
Hidup memang tidak pernah ada yang se-ideal harapan dia, pilihan kedua akan selalu hadir di hidupmu, sampai kapan pun, dia akan selalu bisa menerima dirimu, dan kamu tidak harus berpura - pura jadi orang lain di hadapannya, kamu adalah bagaimana kamu menjalani hidup, kehidupan pribadimu tak ada yang tak dia terima, baik buruk dan jorokmu.
Mana yang akan kamu pilih untuk besok hari ? pilihan untuk kamu ketika bangun tidur pagi esok,
Pilih sekarang, karena besok tidak akan ada lagi pilihan itu, besok kamu harus menjalani salah satu pilihan hidupmu itu,
Selamat menjalani hidup,
Ingat ! Hidupmu, bukan hidup pilihan - pilihan orang lain,
Berbahagialah dengan pilihanmu,
Sekarang,
Gambar dipinjam dari edukasi.kompasiana.com
Terima kasih
08 Oktober, 2010
"Jomblo-lah... sebelum jomblo itu dilarang.."
Menjadi seorang lajang di usia kepala tiga memang enak - enak enek. Enak karena saya masih punya banyak waktu luang untuk diri saya sendiri, memutuskan apa yang terbaik untuk kerjaan saya, perjalanan saya,
Enek, karena setiap saat akan ditanya
" Kapan Menikah ?"
" Entar Keburu tua lho... ga ada yang mau nanti.."
" Ih si A temenmu kan udah lahiran lagi.. kamu kapan..?"
" Hei Bujang Buluk.. Betah amat sendirian..."
Dan juga, karena tiap kali ketemu teman - teman seangkatan yang sudah punya anak - anak yang lucu, yang saya juga suka tergoda untuk ikut menggendong dan mencium pipi gembulnya. Dan punya istri yang lucu juga. Hehehehe...
Jadi, mungkin melihat muka penuh penderitaan saya, Bapak saya akhirnya memiliki ide untuk menjodohkan saya dengan anak dari temannya beliau. Dengan sedikit memaksa beliau meminta saya untuk datang di acara "pertemuan" tersebut.
Oia, kalo boleh saya mengeluh, awalnya ide ini rada aneh bagi saya. Lima tahun lalu ketika saya sudah siap dengan segalanya. Dia membatalkan segalanya, bukan hanya beliau sih, seluruh keluarga tepatnya.
Kembali ke "pertemuan" tersebut, sejujurnya, YA anaknya sangat menarik, dia sangat menarik dengan tampilan dan bagaimana dia membawa dirinya. Tapi satu penderitaan dengan saya, (Penderitaan... setelah ketemu dia mah saya tidak lagi merasa penderitaan, hehehehe...) Dia pun ternyata setengah dipaksa untuk datang. Dan satu hal lagi, dia masih terlalu muda untuk saya. Dan belum begitu tertarik untuk mempunyai hubungan yang serius (dengan saya... hehehe, kalo dengan yang lain mungkin lain cerita..). Tapi ya, saya merasa dia menolak saya dengan cara yang bagus, meski saya menyesal dan menggerutu dalam hati, Kenapa ditolak sih.. ?! Hehehehe...
Jadi, Bapak - Bapak, Ibu - Ibu, Siapa yang punya anak bilang aku.. Aku yang sedang bingung karena cuma diriku yang tak laku - laku...
Dan juga pengumuman, Saya masih Jomblo hingga saat ini..
Tapi kalo dipikir - pikir juga, mungkin belum jodoh kali yaaa... Nanti kalo sudah jodoh tidak akan lari kemana... Hahahaha (Menghibur diri mode : ON)
Dan untuk para Jomblo-ers diluar sana, ingat pesan berikut ini...
"Jomblo-lah... sebelum jomblo itu dilarang.."
Seperti saya sekarang....
Enek, karena setiap saat akan ditanya
" Kapan Menikah ?"
" Entar Keburu tua lho... ga ada yang mau nanti.."
" Ih si A temenmu kan udah lahiran lagi.. kamu kapan..?"
" Hei Bujang Buluk.. Betah amat sendirian..."
Dan juga, karena tiap kali ketemu teman - teman seangkatan yang sudah punya anak - anak yang lucu, yang saya juga suka tergoda untuk ikut menggendong dan mencium pipi gembulnya. Dan punya istri yang lucu juga. Hehehehe...
Jadi, mungkin melihat muka penuh penderitaan saya, Bapak saya akhirnya memiliki ide untuk menjodohkan saya dengan anak dari temannya beliau. Dengan sedikit memaksa beliau meminta saya untuk datang di acara "pertemuan" tersebut.
Oia, kalo boleh saya mengeluh, awalnya ide ini rada aneh bagi saya. Lima tahun lalu ketika saya sudah siap dengan segalanya. Dia membatalkan segalanya, bukan hanya beliau sih, seluruh keluarga tepatnya.
Kembali ke "pertemuan" tersebut, sejujurnya, YA anaknya sangat menarik, dia sangat menarik dengan tampilan dan bagaimana dia membawa dirinya. Tapi satu penderitaan dengan saya, (Penderitaan... setelah ketemu dia mah saya tidak lagi merasa penderitaan, hehehehe...) Dia pun ternyata setengah dipaksa untuk datang. Dan satu hal lagi, dia masih terlalu muda untuk saya. Dan belum begitu tertarik untuk mempunyai hubungan yang serius (dengan saya... hehehe, kalo dengan yang lain mungkin lain cerita..). Tapi ya, saya merasa dia menolak saya dengan cara yang bagus, meski saya menyesal dan menggerutu dalam hati, Kenapa ditolak sih.. ?! Hehehehe...
Jadi, Bapak - Bapak, Ibu - Ibu, Siapa yang punya anak bilang aku.. Aku yang sedang bingung karena cuma diriku yang tak laku - laku...
Dan juga pengumuman, Saya masih Jomblo hingga saat ini..
Tapi kalo dipikir - pikir juga, mungkin belum jodoh kali yaaa... Nanti kalo sudah jodoh tidak akan lari kemana... Hahahaha (Menghibur diri mode : ON)
Dan untuk para Jomblo-ers diluar sana, ingat pesan berikut ini...
"Jomblo-lah... sebelum jomblo itu dilarang.."
Seperti saya sekarang....
01 Oktober, 2010
fiuh !
Seorang teman, lebih muda 7 tahun dari saya, dia anak bungsu, dan suka bermanja - manja layaknya ke seorang kakak ke saya.
Yang jadi masalah adalah, apapun yang ada dibenak dia, saat itu juga dia akan mngutarakannya ke saya, dan dia selalu menyangka saya adalah Dewa yang mengetahui segala pergerakan di atas bumi ini.
Jam berapapun ide muncul di kepalanya, dia akan langsung menghubungi dan meminta pendapat saya bagaimana,
Mulai dari YM, BBM, MSN, email, sms dan kalau tetap tidak ada jawaban dari saya melalui itu, dia akan langsung telpon saya, jam berapa pun !
- Masalah percintaan dia,
- harus jemput pacarnya dimana,
- baju apa yang bagus untuk acara weekend dia,
- cuaca bagus atau tidak hari ini dan besok,
- harus datang atau tidak ke acara kawinan temen kerjanya,
- datang atau tidak ke interview pekerjaan baru
- pacarnya mau nginep dimana
- pindah kosan baru
- dokter mana yang bagus
- resign atau jangan dari kerjaannya yang sekarang
- dan lain sebagai nya, dan lain sebagai nya yang tidak bisa saya ingat lagi,
Dan yang lebih bikin jengkel dan lucunya ini anak, stelah panjang lebar dia curhat dan bertanya, dia tidak akan mendengarkan satu pun pendapat saya,
Dia tetap jalan dengan usulan dia sendiri, kadang sebel berat sama ini anak, tapi ya sudah lah, saya anggap saja adik saya yang lagi mengigau,
Hehehe, tiap kali sesi curhat dia selesai, saya akan senyum - senyum dongkol melihat tingkah lakunya yang kacau balau itu,
Fiuh !
gambar dipinjam dari zazzle.com
terima kasih
24 September, 2010
Hanya ada kamu dan saya, Sendiri - sendiri saja...
Saya tidak pernah menyesal dilahirkan menjadi seorang manusia. Dan saya tidak pernah menyesal mencintaimu selama delapan tahun ini. Meskipun akhirnya kita berdua tahu, cinta ini, perasaan ini, sayang ini, peluk ini, tak akan pernah ada ujung pasti akan dibawa kemana. Karena kita berdua tahu pasti hidup mesti harus berjalan terus dengan atau tanpa kita. Hanya ada kamu dan saya. Sendiri –sendiri saja.
Orang bilang saya bodoh dengan mencintaimu begitu sangat. Kamu tak ada apa – apanya. Tak ada yang istimewa dan menarik dari dirimu. Hanya saja orang – orang tidak tahu saya pun berpikiran sama dengan mereka. Tak ada yang istimewa dan menarik dari dirimu. Mungkin karena itulah saya jatuh cinta pada dirimu. Sangat.
Kamu tahu pasti hingga saat ini pun saya masih mencintaimu. Lebih daripada dia yang berada disampingmu sekarang. Mungkin.
Kamu pernah berkata, andai saja saya adalah dia. Maka ceritanya tidak akan menjadi seperti sekarang. Kita berdua saling menyakiti satu sama lain. Tapi bukankah ketika saya menjadi dia, kamu tidak akan mencintai saya ? Bukankah kamu mencintai saya karena saya adalah saya. Dan bukan dia.
Jika ada kehidupan lain setelah kehidupan ini. Dan kita ternyata tidak juga bersama. Saya sudah sangat bersyukur, sudah pernah merasa hidup dengan dirimu. Tertawa, menangis, kesal, benci, cemburu, cinta, sayang, dan semua tentang hidup. Saya pernah merasakannya denganmu. Terima kasih sekali untuk itu.
Sekarang, besok, dan kapanpun kamu mau. Kamu masih ada disini. Di tempat yang sudah saya sediakan untukmu. Tempat paling indah. Meski tak terlihat, saya, tetap berharap kamu bahagia, sehat, selalu hidup dengan penuh keberkahan.
Saranghae…
Saya kecewa ternyata saya adalah dia....
Dia adalah salah satu penulis favorit saya, dan setiap hari saya akan mengunjungi blog-nya yang juga selalu ramai dikunjungi para blogger yang lain, tulisan – tulisan dia begitu luar biasa, bahkan saya sering miris dan ikut hanyut dalam tulisan yang dia buat, saya seolah – olah dia, di posisi nya dan merasakan apa yang juga dia rasakan, melihat apa yang dilihatnya.
Saya membaca tulisannya berkali – kali, berulang – ulang, dan tetap perasaan saya selalu ikut terbawa.
Hingga kemudian saya menjadi salah satu temannnya di jejaring sosial,
Saya bangga sekali bisa menjadi salah satu teman diantara ribuan lainnya,
Sejak saat itu saya bisa dengan mudah mengetahui tulisan dia yang paling baru, karena dia pun akan memposting tulisan barunya di jejaring social itu, saya merasa semakin dekat dan akrab.
Saya ikuti setiap status yang dia buat disana,
Dan saya menemukan dia memang bukan orang biasa, cara berpikirnya bukan orang kebanyakan, dia berbeda.
Saya kagum dengan apa yang dipikirkannya,
Dia memandang sesuatu dari sudut pandangnya, dia bergelut dengan isi kepalanya sendiri, dia menolak kenyataan di hadapannya, bahwa semua orang bukan dirinya, dia bangga dengan ke-beda-an dirinya dengan orang lain, bahkan menjurus sombong.
Saya selama ini merasa bahwa saya adalah dirinya, dan apa yang dia tulis adalah tentang saya.
Lalu mungkinkah saya adalah orang yang mulai saya tidak suka,
Orang yang mulai saya anggap sombong,
Orang yang terlalu angkuh untuk mendengar celotehan dan omongan manusia lainnya,
Orang yang merasa diri paling benar,
Apakah saya mulai membenci diri saya sendiri ?
Saya kecewa kalau ternyata saya memang dia,
11 September, 2010
Pekerjaan, Uang,Keluarga,Saya
Melihat apa yg ada di FB-mu malam ini, ya, dirimu akan dengan mudah menemukan orang baru yang ndut dan imut seperti idaman-mu,
Saya mengerti sekarang kenapa dengan mudah kamu marah oleh hal-hal kecil yang memang terjadi atas kesalahan saya, yang menurut saya, andai kamu bisa bersabar sedikit saja, masalah - masalah yang kemarin, yang membuatmu sampai jalan kaki sejauh itu, harusnya tidak sampai terjadi,
Saya tahu saya bukan yang terbaik untuk hidupmu saat ini, oleh karena itu, saya tidak akan memaksakan apapun terhadap kamu mulai malam ini,
Saya mulai berpikir untuk sabar menunggu hingga kamu bisa bertanggungjawab dengan apa yang kamu miliki,
Pekerjaan,
Uang,
Keluarga,
Saya,
Hingga saat ini yang saya lihat adalah, kamu belum bisa mengontrol emosi dirimu sendiri,
Kamu belum bisa mengatur hidupmu sendiri,
Kamu akan dengan mudah melepaskan :
Pekerjaan,
Uang,
Saya,
Karena kamu pikir ketiga hal diatas adalah hal yang bisa kamu dapatkan penggantinya yang baru dengan mudah.
Pekerjaan : kamu akan terus mencari pekerjaan yang kamu suka, dan sesuai dengan keinginanmu, jika pekerjaan itu sudah membuatmu tidak nyaman, kamu akan menyalahkan pekerjaan dan bukannya kamu yang harusnya memperbaiki diri, kamu akan lepaskan pekerjaan yang membuatmu merasa tersiksa dan terbebani,
Uang : sayangilah uangmu, hematlah, simpan untuk jaga - jaga hari esok, kamu masih berpikir uang akan degan mudah kamu dapat dari gaji pekerjaanmu, dan apabila kamu sudah tidak bekerja, kamu akan dengan mudah menangadahkan tangan pada orangtua,
Saya : saya bukanlah manusia sempurna, saya adalah makhluk menyebalkan yang akan selalu membuat kamu merasa kesal dan sakit hati, saya adalah manusia egois yang ingin menang sendiri, sibuk sendiri, mata jelalatan dengan berpuluh mantan yang sering saya sebutkan nama - namanya, kenang - kenangan nya,
Saya mohon mulai belajarlah bertanggungjawab, bertanggungjawab dengan apa yang kau miliki saat ini,
Pekerjaan,
Uang,
Saya,
Tidak ada yang ideal yang sesuai dengan keinginanmu,
Belajarlah untuk lebih pengertian dengan ketiga hal itu,
Berubah lah, dengan menyesuaikan diri dengan ketiga hal itu,
Jangan pergi meninggalkan mereka, hanya karena mereka tidak sesempurna dengan apa yang kamu idam-idamkan saat ini,
Kamu akan dengan mudah menemukan pekerjaan baru,
Kamu akan dengan mudah untuk mendapatkan uang lagi,
Kamu akan dengan mudah bertemu pria baru yang lebih dewasa, lebih mapan, lebih sabar dan lebih baik segalanya dibanding saya,
Belajarlah menerima keadaan apa adanya,
Tanpa bermaksud meninggalkannya,
Belajarlah menerima ketidaksempurnaan dunia ini,
Berubahlah menyesuaikan dengan apa yang kau miliki,
Jika tidak, samapai kapanpun, kanu tidak akan menemukan hal sempurna untukmu,
Tolong kabari saya jika kamu sudah siap dengan semua hal yang saya minta,
Bertanggungjawab dengan apa yang kau miliki,
Sebenarnya, memang sisi egois saya mengatakan,
Saya takut untuk kamu tinggalkan karena ketidaksempurnaan saya,
Saya takut kamu akan menemukan seseorang yang lebih baik dari saya ketika saya sangat mencintaimu,
Maaf tentang keegoisan saya,
10 September, 2010
Selamat memulai lembaran hidup baru
Pagi ini semua wajah tersenyum, bahkan hujan yang sejak kemarin sore mencium tanah tak tampak pagi ini, malah mentari dengan hangatnya memeluk bumi.
Saya turut berbahagia dengan susana sukacita ini, saya juga tidak peduli dengan sindiran sang peng-khotbah, bahwa kemenangan ini hanya diperuntukkan bagi manusia - manusia yang dengan sukses melalui bulan khusus ini dengan segala syaratnya,
Bagi saya, semua orang berhak bahagia, entah dia melakukan syarat itu atau tidak, selama setiap orang tidak merugikan manusia lainnya, makhluk lainnya dan dirinya sendiri,
Tiap orang punya tujuan sukses yang berbeda - beda sesuai porsi nya masing - masing,
Cara saya berbahagia, berbeda dengan cara dia berbahagia,
Kenapa harus repot memikirkan kebahagiaan orang lain,
Saya harap semua manusia di muka bumi ini berbahagia, sebagaimana saya dan semua orang di depan mesjid tadi pagi, tersenyum lebar, menangis haru, saling bertatapan penuh kasih, memeluk penuh sayang, menggenggam erat penuh cinta,
Minal aidin wal faizin
Semoga mulai hari ini, semua manusia bahagia, tanpa harus merugikan orang lain, makhluk lain,
06 September, 2010
Di Rumah Sakit...
September 4, 2010
Baru saja kembali dari rumah sakit, bukan saya yang sakit, tapi ayah dari seorang teman saya yang sakit, saya duduk di depan kamar ketika dari kamar sebelah keluar seorang Ibu dan seoarang nenek yang menangis dengan tersedu,
Saya tahu, seseorang telah pergi ke surga saat itu.
Saya tidak mengenal mereka, tapi saya tahu apa yang mereka rasakan, saya merasa sangat merasa kehilangan itu, dan saya ikut menangis karena nya.
Kehilangan,
Dengan mudah kita akan kehilangan apa yang ada saat ini bersama kita, entah dengan tiba – tiba ataupun dengan satu masa, pada akhirnya, kita akan kehilangan, bahkan diri kita sendiri,
Saya tidak tahu apakah masa kehilangan saya akan datang lebih cepat atau akan bertahan untuk waktu sementara,
Tapi ada satu hal yang pasti, jangan terlena dengan masalah yang ada hari ini, Jangan mengeluh karena gaji kita tidak sebesar rekan kerja kita,
Jangan mengeluh karena kita tidak seberuntung orang lain,
Jangan mengeluh tentang kekurangan pasangan kita yang jauh jika dibandingkan dengan pasangan orang lain,
Jangan menyesali hidup mu,
Disana, ditempat sana, tempat dimana kamu sering lupa untuk melihat dan menyadarinya,
Ada kehidupan lain, yang harus kamu lihat dan persiapkan, karena suatu saat nanti kamu akan sampai disana, entah sendirian atau bersama dengan orang terkasih saat ini,
Hidup indah tiu sekarang, saat ini, ketika saya sedang mengetik kalimat ini,
Terima kasih untuk hari ini,
24 Agustus, 2010
Saya masih disini
Jangan marah, saya masih disini kan ? Saya juga tidak akan kemana - mana,
Nama saya masih sama, Sugi. Seperti biasa kamu memanggil saya dengan lantang.
Saya masih akan tetap sama, mencintaimu hingga bulir - bulir airmata ini kembali menemani saya,
ketika kamu marah, ketika kamu pergi, ketika kamu lupa saya, ketika kamu mencium saya,
Jangan memalingkan muka ketika saya melihatmu,
Saya belum mau pergi saat ini, masih banyak waktu untuk kita bisa menghabiskan hari ini,
Saya masih ingin tinggal untuk beberapa lama menggenggam tanganmu,
menatap matamu yang sekarang mulai berkaca - kaca,
Hei, kamu tidak akan kesepian,
Saya selalu ada disini, dan ketika pun saya sudah jauh disana,
Udara yang saya tepuk manja, akan juga kau rasakan, karena itu untukmu, spesial !
Jangan biarkan saya harus memelukmu, karena saya tidak pernah rela jika harus melepaskan pelukan ini,
Saya pasti akan merindukan hangatnya pelukan kita, dan saya tidak mau menderita karena nya.
Saya masih disini,
Memelukmu melalui angin,
gambar dipinjam dari qualityoflifecare.com
Terima kasih
Pengen Kawin.....
Tiba-tiba saja merasa kesepian,
tiba - tiba saja butuh seseorang,
apakah memang ini panggilan alam sebagai makhluk bernama manusia ya ?
saya tidak mengerti,
Ada perasaan disini, yang tak bisa jabarkan dengan mudah
perasaan sebagai manusia biasa, bukan makhluk super seperti pahlawan,
Saya ingin menikah,
Ingin punya seseorang disini,
disamping saya, menemani saya sekarang,
saat hujan,
Kenapa saya merasa kesepian ya ?
gambar dipinjam dari 4321.co.il
terima kasih
21 Juli, 2010
Dan saya kembali..
Hati saya seketika berbunga – bunga ketika kamu tiba – tiba mengirimi saya pesan pendek. Isinya tentang kamu yang ingin bertemu saya.
Tapi ketika hari itu tiba, saya kemudian berpikir, kenapa kamu menjadi manis sekarang, apakah kamu sekarang mengubah pandangan terhadap saya ? Bukankah ketika kamu meninggalkan saya menangis hari itu, kamu sangat tidak peduli dengan saya, hati saya, perasaan saya.
Tapi saya tetap menemuimu, lebih awal dari waktu yang sudah kita tentukan bersama.
Seperti biasa, seperti dulu, saya masih setia menunggu di tempat dimana saya dulu sering menantimu datang. Dibawah papan iklan yang besar, seberang pohon mahoni depan mal.
Kamu masih saja seperti dulu, datang dengan tampang seperti orang anti kena panas matahari. Menyipitkan mata dan seolah sinar matahari hanya terpancar kearah wajahmu. Hati saya sudah saya latih ribuan kali untuk tidak gugup, mencoba bersikap normal, biasa saja.
Tapi tetap hati ini ternyata tidak bias berbohong, saya senang sekali melihat wajahmu muncul diantara lalu lalang manusia siang itu. Caramu berbicara masih sama. Terkesan cuek dan tidak ada salam sapa dari mulut manismu.
Seharian saya diberi kesempatan bersamamu. Dan saya tidak sempat mempersiapkan diri untuk tampil memukau dihadapanmu. Saya bangun kesiangan di rumah teman saya. Jadi hari ini saya menemuimu dengan pakaian yang sama dengan kemarin. Saya juga tidak sempat bercukur. Jadi, hari ini saya menemuimu dengan tampil yang sangat apa adanya.
Kamu masih sama, komplain tentang banyak hal. Tentang teman – teman saya, tentang hari yang membuat kamu kegerahan, tentang lantai yang tidak disapu bersih sempurna. Tentang air minum isi ulang. Tentang kamar mandi. Semuanya.
Kamu juga masih menganggap saya Tuan Segalanya, dimana kamu bisa berharap semua terkabul dengan adanya saya. Kamu akan jongkok dan mengamati jika saya sudah jongkok terlebih dahulu. Kamu akan memegang barang yang sudah saya pegang dan membandingkan dengan cara pandangmu. Kamu akan membiarkan saya pesan makanan lebih dulu dan mengomentari hasil pesanan saya.
Kamu akan menoleh kearah yang sama ketika saya mengalihkan pandangan matanya. Saya bukan memandang orang lain atau benda lain. Saya hanya menghindari pandangan mata kita beradu. Saya takut kamu tahu apa yang disimpan hati ini.
Seperti biasa, kamu akan meminta pendapat saya tentang pilihanmu hari ini. Dan seperti biasa pula kamu akan tidak setuju dengan pilihan saya. Kamu masih meminta saya mencari pilihan lain. Yang sesuai, ideal dengan pikiranmu. Berkali – kali saya mengingatkanmu, tidak ada yang sempurna di muka bumi ini, sayang.
Hari sudah akan gelap dalam beberapa menit lagi, dan kamu belum menentukan satu pilihan pun. Saya sudah kelelahan, saya sudah tidak sanggup lagi berpikir dan memberikan saran terbaik untukmu. Dan seperti yang saya duga sebelumnya. Kamu tidak memilih satu pun diantara pilihan – pilihan itu.
Saya mencintaimu tanpa syarat. Meski banyak syarat dan ketentuan yang kamu berlakukan untuk saya.
Saya masih tidak rela meninggalkanmu. Meski sebenarnya, saya yang tidak rela kamu tinggalkan. Dan kamu masih mengirimi pesan pendek “I miss you” ketika saya berputar arah menjauh darimu.
Ya, hari ini saya sesali, hari ini saya kembali melukai saya sendiri. Dan tak ada yang berubah darimu. Manusia keras kepala yang saya cintai. Manusia setengah Tuhan menurutmu. Manusia paling suci dan paling sempurna.
Dan saya kembali hanya makhluk nista.
12 Juni, 2010
Ingat ini jika kau sedang sakit hati...
Saturday, June 12nd, 2010
5.30pm
Sore ditemani Sleep Away-na Bob Arci..
Semoga tulisan ini akan saya baca lagi ketika saya sedang bersedih hati.
Saya pikir hidup saya akan berakhir kemarin, karena sepertinya makin hari hidup saya makin kacau dan makin tak menentu arah nya.
Yang harus diingat ketika dirimu bersedih adalah, nikmati rasa sakit hati itu, kalo saya, kadang saya juga kangen merasakan rasa pahit nya sakit hati. Beneran deh, jadi ketika saya merasa hidup saya sudah di comfort zone, dan semua berjalan baik – baik saja, kadang terlintas begitu saja, kangen terhadapa bagaimana rasanya sakit hati, menangis tanpa diminta. Hahahaha, aneh ? Ya !
Waktu sakit hati, apapun dukungan dan nasehat orang lain tidak akan mempan, tapi hei, dengan adanya dukungan dari teman dan saudara, mengingatkan kita bahwa setidaknya masih banyak orang lain diluar sana yang menginginkan kita hidup bahagia, seneng kan ? meski saat itu sebenarnya, semuanya di dunia ini serasa tidak penting, yang penting adalah bagaimana kita mendapatkan apa yang kita mau saat itu, kalau di ingat-ingat lagi, sebenarnya, semua berpulang pada keegoisan hati kita sendiri. Tapi tetep keukeuh ya waktu itu ?
Ada pepatah Cina yang mengatakan ; “waktu akan menyembuhkan segalanya”. Ha ! ini saya dapat di lagu-nya Michael Guang “Yue Ding”. Waktu itu saya malah minta laoshi saya untuk menerjemahkan ke bahasa Indonesia. Kalimat yang diucapkan si Guang Liang ini. Dan terbukti, seberapa parahnya pun masalah yang kita hadapi saat itu, seberapa susahnya kita melupakan kehilangan, seiring waktu berjalan, dia akan hilang dengan sendirinya kok.
Ada orang bilang, jangan jatuh cinta terlalu dalam ; cintailah orang yang mencintaimu meski kau tidak mencintainya ; tapi hei, siapa yang bias memutuskan saya harus jatuh cinta sama siapa, dia dating dengan tiba – tiba tanpa saya undang dan tanpa saya kehendaki, tiba – tiba saja saya merasa jatuh cinta, plus didukung lagu-lagu Indonesia yang melooowww.. yang akan membuat hati seseorang yang lagi jatuh cinta melambung sangaaaattttt tinggi, dan membuat orang yang sedang berduka jatuh terpuruk sangaaaatttt dalam,
So ? boleh denger lagu cinta kalau pas jatuh cinta, biar cinta yang ada tambah dalam ya…
Boleh denger lagu patah hati kalau sedang berduka karean kehilangan seseorang, tapi dibatasi waktunya ya, biar tidak berlarut – larut, jika memang tidak malu untuk menangis di pinggir jalan, di mall, di taman, nangis aja, jangan ditahan – tahan, nanti kalau sudah tiba masanya berakhir. Harus akhiri masa dukanya ya, hehehehe…
Oke, life must go on dengan atau tanpa orang yang telah membuatmu sakit hati,
Yang menjalani hidup kan dirimu, bukan orang lain.
Ingat ! kamu mau sakit hati atau jerit – jeritan tengah malam juga, terserah, itu hidupmu !
Tapi Ingat, selalu ada konsekuensi dalam hidup.
Selamat menjalani lembaran baru hidupmu, meski awalnya mungkin tidak menyenangkan, tapi lambat laun, kamu pasti akan mnyukai lagi hidupmu,
So, selamat menikmati hidup dengan caramu !
Entah sendirian atau dengan orang – orang terkasih,
Entah sedang berlimpah rezeki atau sedang musim paceklik.. hehehehe
Kamu pasti bisa membuat hidupmu menyenangkan dan berarti…
I luv u,
10 Mei, 2010
Yeah !
Yeah…
Crazy week…
Sabtu kemarin saya harus menangis… hehehehe.. beneran nangis… sakit hati..
Apalagi kalo bukan karena yang namanya Keegoisan cinta.. wew ! ya yang egois itu saya.. bukan cinta nya.
Senin, saya masih gloomy karena dia ternyata tidak ada hasrat untuk memperbaiki keadaan… Wew lagi…
Selasa, Adik saya yang pertama, Laki – laki, Menikah, dan saya harus pulang setengah hari untuk itu,
Rabu,, Saya ulang tahun… hehehehe.. ya, saya makin tua, 29 tahun,
Tidak ada yang berubah selain saya yang makin tua, dan makin tidak tahu diri,
Ya, beberapa minggu terakhir ini, saya rasa hidup memang terlalu berat bagi saya,
Hubungan percintaan yang kacau,
Hubungan pertemanan yang mulai bubar barisan jalan,
Tentang keluarga saya yang tidak pernah berhenti dari masalah,
Dan menutupi keborokan dengan kebohongan, dan semua berakting baik – baik saja,
Seolah tidak pernah terjadi sesuatu apapun…
Ya, Life’s sucks !
Pekerjaan saya yang mulai tidak bisa teratasi dengan baik, dan segudang tanggung jawab yang mulai bertambah,
Saya rasa hidup saya beberapa minggu ini jauh mundur ke belakang…..
Sangat jauuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhh….
Hingga kadang saya tidak lagi mengenali saya siapa….
Bodoh, memang,
Jadi , sabtu pagi ini saya biarkan dengan maunya hati saya,
Status Facebook yang gila,, hahahhaa..
Saya takut saya benar – benar gila sekarang….
21 April, 2010
Saya yakin kita pernah bertemu dan menghabiskan masa bersama..
Pertama kali saya melihatmu di pesta perkawinan teman saya..
Saya tahu dan saya yakin saya pernah melihatmu..
Hanya saja saya lupa dimana kita pernah bertemu,
dan sepanjang acara malam itu saya berusaha keras untuk mengingat - ingat dimana kita pernah bertemu
dan menghabiskan waktu. Selama acara itu pula, berjuta kali saya memandangmu
dan hanya bisa melihat dirimu dari samping. Sesekali juga dirimu menengok dan membalas tatapan saya.
Saat itu dengan berjuta harap di dada ini, ingin rasanya saya langsung lompat dari tempat duduk
dan langsung menghampirimu. Tapi dirimu tidak bisa lepas dari sampingnya, orang yang dengan bangga
menggandeng tanganmu malam itu. Kamu hanya menatap saya dan saya tidak bisa melakukan apapun.
Hingga akhirnya kamu pulang, dan saya masih mengikuti memandangmu, tanpa bicara.
Saya yakin kita pernah bertemu dan menghabiskan masa bersama, entah kapan...
Saya berusaha mencari informasi tentang dirimu, tapi tak ada yang tahu tentang dirimu selain pasanganmu malam itu,
dan dia menutup rapat - rapat informasi tentangmu.
Saya yakin kita pernah bertemu dan menghabiskan masa bersama, entah dimana...
Dan kemudian, cerita tentang dirimu digantikan dengan cerita hidup saya yang lain, saya sendiri sudah menyerah untuk mencari tahu tentang dirimu, mungkin hanya khayalan saja bahwa kamu pernah ada di hidup saya sebelumnya. Dan saya mulai ikhlas merelakan pergi mimpi saya tentang kamu.
Meski saya yakin kita pernah bertemu dan menghabiskan masa bersama, entah mimpi atau nyata..
Rumah Tuhan yang penuh berkah,
Seminggu sekali saya mengunjungi rumah Tuhan, dan ini bukan kali pertama saya datang kembali.
Tidak ada yang istimewa hari ini, hanya saja ketika saya mencari tempat duduk saya melihatmu duduk disana,
Saya hampir tidak percaya itu kamu, dan kamu memandang saya kembali, dengan tanpa jeda.
Tuhan memang Maha Kuasa,
Orang yang duduk disampingmu tiba - tiba saja beranjak ke depan,
dan saya tidak menuia-nyiakan waktu untuk mengisi tempat kosong itu, Saya disampingmu, Ya, disampingmu..
Tak ada kata yang keluar, saya hanya memandangmu, dan dirimu berbuat yang sama,
Ada banyak pertanyaaan dikepala ini dan saya bingung harus mngeluarkan yang mana dulu,
Dan saya hanya bisa mnegucapkan "Apa kabar ?"
Sepotong basa basi yang terpotong karena Khotbah sudah dimulai.
Setelah itu saya memberikan telpon genggam saya, dan kamu mulai mengetikkan nomor telponmu.
Dan mulailah perbincangan tentang kita,
Berkali - kali saya mengajakmu untuk pergi keluar bersama, entah makan atau hanya menghabiskan sisa malam,
Kamu tak pernah ada waktu untuk itu, terlalu sibuk dengan urusan kerja dan pribadimu.
Hingga suatu hari tiba - tiba kamu menyetujui untuk pergi keluar, entah kenapa saya tidak tahu,
dan saya bersorak "YA !"
Tapi kemudian ada tawaran lagi yang lebih menggiurkan saya sore itu, dan dengan berat hati
saya membatalkan untuk bertemu denganmu,
Orang yang saya temui malam itu, menyenangkan, dia ramah, enak diajak ngobrol, manis.
Tapi dia bukan kamu,
Karena sepanjang pulang mengantarkan orang yang saya temui malam itu ke rumahnya, ditemani hujan deras yang luar biasa.
Saya hampir menggigil kedinginan malam itu, saya putuskan untuk mampir sejenak ke Mini Store, untuk membeli obat penghangat tubuh,
Kemudian saya melihat bayangan dirimu dari pantulan cermin di belakang kasir,
Dan saya langsung menoleh dan menghampirimu, saat itu dengan bercelana pendek dan kaos kamu sedang berada di kasir belakang saya.
Tuhan memang memilihkan jalan untuk saya bertemu kembali denganmu,
Kamu terlihat malu - malu malam itu. Sudah hampir pukul sepuluh malam,
Kemudian banyak waktu yang kita habiskan bersama,
saya begitu bahagia akhirnya saya bisa menyentuhmu dan merasakan genggaman hangatmu.
Hingga saat ini, kita sudah hampir melewatkan seratus malam dengan saling mengabari. bersama,
Banyak perbedaan dan persamaan antara kita,
Dan saya kemudian terlalu menuntut banyak hidup darimu,
saya harap kamu mengerti, saya hanya tidak ingin kehilangan lagi dirimu...
Jika dijinkan, saya ingin menghabiskan setiap hembusan nafas ini denganmu...
Andai bisa, tiap kali saya membuka mata di pagi hari, saya ingin dirimu yang ada disamping saya..
Mungkin nanti, saya akan membiarkanmu menggenggam tangan ini sepanjang malam,
dan membiarkan saya merapikan rambutmu, mengusap lelah di wajahmu..
mengirimkan pesan singkat lucu dan jayus ke nomor mu.
Semua karena saya tidak ingin lagi kehilanganmu,
Karena saya yakin saya sudah mencintaimu bahkan sebelum saya bertemu denganmu,
Mohon jangan pergi lagi... meski saya masih tidak bisa mengingat tentang kamu,
tapi saya yakin kita pernah bertemu dan menghabiskan masa bersama,
entah kapan...
entah dimana...
entah mimpi atau nyata...
Untuk Ke Ai...
20 Maret, 2010
Hiro-ku Sayang...
Hiro..
Dia lahir 11 Februari 2009. Awalnya saya tidak pernah menginginkan dia ada, karena saya masih merasa memiliki Kucluk. Hiro datang juga akhirnya ke rumah, waktu itu Bapak yang mengantarkan dia datang. Ketika dia datang, saya tidak begitu peduli dengan kehadirannya. Hanya anggota keluarga yang sibuk menyambut kedatangan Hiro. Saya kurang suka dengan kulit pucatnya.
Hampir satu bulan sudah Hiro ada di rumah. Tapi saya masih belum juga menyentuhnya. Kakak pertama saya yang sering kemana - mana membawa dia.
Setelah itu, dengan setengah terpaksa, akhirnya saya membawa juga Hiro pergi keluar rumah. Ke kantor, Jalan - jalan, pergi kencan, nganter nyokap belanja, kemana - mana lah.
Dan saya akhirnya bisa juga menyesuaikan diri dengannya.
Saya pikir Hiro mengerti perasaan saya. Kadang dia ngadat ketika ada orang lain membawanya pergi. Dia juga sering mengeluarkan suara aneh ketika saya membawa orang lain yang saya tidak suka.
Oia, dia juga menemani saya ke Pulang pergi Jakarta - Bogor - Karawang. Sepanajang jalan Hiro dengan semangat menemani. Dan dia tidak mengeluh meski seharian kita di jalanan.
Sekarang saya pikir Hiro itu mengerti yang ada di hati saya. Ketika hati saya sedang sedih. Dia juga mengeluarkan suara decit yang bikin sebel telinga.
Tapi kalau saya sedang gembira, Hiro tidak pernah sedikit pun buat hati saya kesal. Dia lancar saja menemani kemana pun.
Untuk Hiro. Terima kasih untuk menemani saya kemanapun. Maaf jika saya malas sekali memandikan dirimu. Saya juga suka cuek jika dirimu habis hujan - hujanan. Tapi yakin deh, saya memang sayang kok sama kamu.
PS : Kemarin waktu kamu ultah. Saya lupa jika harus ke Samsat. Jadi kena denda deh.
13 Maret, 2010
Semoga hidupmu tidak menyenangkan ! EVER !!!!!!
Semoga hidupmu tidak menyenangkan !
Ya, saya setuju jika ada orang yang beranggapan bahwa orang yang mengeluarkan sumpah seperti diatas adalah orang yang sedang putus asa dengan diri dan hidupnya.
Putus asa karena tidak bisa memiliki apa yang diinginkan, putus asa karena tidak bisa mendapatkan apa yang (mungkin) telah diharapkan selama ini.
Tadi pagi saya mencoba update status di situs jejaring dengan kalimat diatas. Dengan tambahan kata EVER sih.. pake tambahan tanda seru juga sih... Tiga. Hehehehe...
Respon dari teman - teman saya ternyata luar biasa. Kebanyakan sih mereka menyalahkan saya.. (eksplisit dari komen mereka yang dengan bijak memberitahu saya bahwa itu tidak baik).. Well, tapi saya juga heran, apakah mereka atau mungkin anda pernah di situasi seperti itu. Putus asa. Hingga akhirnya mengeluarkan sumpah dengan kalimat diatas. Baik hanya terucap dalam hati saja atau memang keluar dengan jelas dan lantang dari mulut sang empunya. Atau, bisa jadi langsugn, live, straight to the person yang dimaksud.
Jujur, saya pernah di situasi itu. Tapi tidak berani mengucapkan kalimat diatas. (Oke.. oke.. saya dengar tuh ada yang berbisik saya "pengecut"). Tapi ya, saya memang kadang tidak suka dengan kericuhan atau perang adu mulut. Orang bilang saya sabar. Meski ada juga yang bilang saya terlalu pengecut untuk maju.
Dulu, waktu putus cinta juga begitu, ketika dia akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan saya di pertigaan dekat rumah. Alasannya karena saya terlalu kekanak - kanakan. Saya sudah minta baik - baik untuk bisa mempertahankan yang ada. Tidak berhasil. Kemudian saya meminta waktu untuk rehat sejenak. Tidak Berhasil juga. Saya kemudian minta tolong, jika dia sudah bosan dengan pacar barunya, saya masih bisa menerima dia kapanpun. Tapi ternyata dia tidak pernah putus sama pacarnya. Bahkan kemudian mereka menikah ! Akhirnya keluarlah kalimat itu :
Semoga hidupmu tidak menyenangkan ! Hehehehe....
Lalu waktu dia (ini orang yang berbeda dari cerita diatas) memutuskan untuk pergi dari sisi saya karena alasan pekerjaan dan memilih pekerjaan barunya daripada saya. Dan malah dia menyalahkan saya atas situasi tidak menyenangkan itu. Saya kemudian harus menangis sepanjang jalan dengan iringan gerimis (Ini bukan sok mendramatisir.. tapi memang kenyataan waktu itu gerimis.. Swear dah!). Akhirnya setelah dua jam keputusan itu, saya berbisik :
Semoga hidupmu tidak menyenangkan !
Situasi seperti itu sebenarnya bukan hanya karena masalah hati saja sih, kadang juga masalah sosial, ada orang - orang yang merasa bahwa dirinya sangat berkuasa hingga menginginkan saya hormat atau mungkin mencium telapak kakinya. (Hellooo.... emang situ oke?). Tetep nih ngomongnya hanya dalam hati. Jadi, setelah saya lepas dari cengkeraman mata mereka. Maka saya akan menggerutu dalam hati.
Semoga hidupmu tidak menyenangkan ! tambahin ah.. EVER !!!!!!
Sekarang saya yang tanya. Memang belum pernah di situasi jalan buntu ? Putus asa ?
memang belum pernah mengeluarkan kalimat itu ? Atau mungkin ada yang lebih parah ini ?
Terserah deh kalo gitu....
Ya, saya setuju jika ada orang yang beranggapan bahwa orang yang mengeluarkan sumpah seperti diatas adalah orang yang sedang putus asa dengan diri dan hidupnya.
Putus asa karena tidak bisa memiliki apa yang diinginkan, putus asa karena tidak bisa mendapatkan apa yang (mungkin) telah diharapkan selama ini.
Tadi pagi saya mencoba update status di situs jejaring dengan kalimat diatas. Dengan tambahan kata EVER sih.. pake tambahan tanda seru juga sih... Tiga. Hehehehe...
Respon dari teman - teman saya ternyata luar biasa. Kebanyakan sih mereka menyalahkan saya.. (eksplisit dari komen mereka yang dengan bijak memberitahu saya bahwa itu tidak baik).. Well, tapi saya juga heran, apakah mereka atau mungkin anda pernah di situasi seperti itu. Putus asa. Hingga akhirnya mengeluarkan sumpah dengan kalimat diatas. Baik hanya terucap dalam hati saja atau memang keluar dengan jelas dan lantang dari mulut sang empunya. Atau, bisa jadi langsugn, live, straight to the person yang dimaksud.
Jujur, saya pernah di situasi itu. Tapi tidak berani mengucapkan kalimat diatas. (Oke.. oke.. saya dengar tuh ada yang berbisik saya "pengecut"). Tapi ya, saya memang kadang tidak suka dengan kericuhan atau perang adu mulut. Orang bilang saya sabar. Meski ada juga yang bilang saya terlalu pengecut untuk maju.
Dulu, waktu putus cinta juga begitu, ketika dia akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan saya di pertigaan dekat rumah. Alasannya karena saya terlalu kekanak - kanakan. Saya sudah minta baik - baik untuk bisa mempertahankan yang ada. Tidak berhasil. Kemudian saya meminta waktu untuk rehat sejenak. Tidak Berhasil juga. Saya kemudian minta tolong, jika dia sudah bosan dengan pacar barunya, saya masih bisa menerima dia kapanpun. Tapi ternyata dia tidak pernah putus sama pacarnya. Bahkan kemudian mereka menikah ! Akhirnya keluarlah kalimat itu :
Semoga hidupmu tidak menyenangkan ! Hehehehe....
Lalu waktu dia (ini orang yang berbeda dari cerita diatas) memutuskan untuk pergi dari sisi saya karena alasan pekerjaan dan memilih pekerjaan barunya daripada saya. Dan malah dia menyalahkan saya atas situasi tidak menyenangkan itu. Saya kemudian harus menangis sepanjang jalan dengan iringan gerimis (Ini bukan sok mendramatisir.. tapi memang kenyataan waktu itu gerimis.. Swear dah!). Akhirnya setelah dua jam keputusan itu, saya berbisik :
Semoga hidupmu tidak menyenangkan !
Situasi seperti itu sebenarnya bukan hanya karena masalah hati saja sih, kadang juga masalah sosial, ada orang - orang yang merasa bahwa dirinya sangat berkuasa hingga menginginkan saya hormat atau mungkin mencium telapak kakinya. (Hellooo.... emang situ oke?). Tetep nih ngomongnya hanya dalam hati. Jadi, setelah saya lepas dari cengkeraman mata mereka. Maka saya akan menggerutu dalam hati.
Semoga hidupmu tidak menyenangkan ! tambahin ah.. EVER !!!!!!
Sekarang saya yang tanya. Memang belum pernah di situasi jalan buntu ? Putus asa ?
memang belum pernah mengeluarkan kalimat itu ? Atau mungkin ada yang lebih parah ini ?
Terserah deh kalo gitu....
10 Maret, 2010
Email from Bandung...
Dear Mr. ****,
Nice to have your email today. Glad to know you are very happy during that time with us, or without us maybe ? Actually, wherever we are, life always change, your friend change, your mom changes, your boss changes, everything are not the same in every second. So please live with it. No one can standing still the same in everytime. Even this beautiful world also change every second its move.
Kang, life is beautiful and great are depend on ourself. In life, every ending is a new beginning. So everyday is a new beginning for our lifes. We allowed to flash back, see the past. Its for our lesson to facing the future, to facing the truth, now, this time, this second.
So, our life would be beautiful if we planning beautiful life when we open our eyes in the morning, in the first breath, in the bright sunshine.
I hope yout life will be starting beautiful again when you read this email. Because, your lovely friends, your lovely family, your lovely humans in this world, always tried and prayed for your happiness. Believe me !
Everyone had a right to be happy, specially you.
Have a GREAT life my bro !
pic was taken from random-good-stuff.com.
thank you.
03 Maret, 2010
Maaf saya bukan penghibur hati yang baik ..
Kamu masih terdiam mematung, entah apa yang ada di mata dan pikiranmu. Suasana ruangan ini sangat ramai malam tadi, musik yang bergema di setiap sudut, suara acara dari berbagai stasiun televisi, orang - orang yang bicara dengan suara lantang setengah berteriak, tapi kamu sepertinya sedang sendirian di tengah hutan dan menikmati dunia pikiran yang terbolak - balik melalui jendela matamu. Ini bukan yang pertama kali kamu terdiam begini. Sudah sembilan kali sejak satu setengah jam tadi. Teriakan kemenangan orang sepertinya malah membuat telingamu tuli. Bahkan kau tidak menyadari dari tadi saya juga diam mematung memandangimu.
"Giliranmu !" Teriakku, sambil menepuk pundakmu dan menunjuk ke arah tengah ruangan.
Kamu bahkan tidak terkaget - kaget lagi ketika saya menepuk lebih keras dari sebelumnya, tanpa mengeluarkan kata - kata dirimu langsung siap siaga dengan stick digenggamanmu. Dan memandangi bola - bola itu, seolah kamu mencintainya.
Oke, mungkin saya tidak mengenalmu dengan baik, kita bahkan baru tiga kali bertemu termasuk dengan pertemuan malam tadi. Terlalu singkat saya menilaimu. Dan saya tidak memiliki hak untuk mengenalmu lebih jauh, ada benteng tinggi disekitarmu yang terlalu tinggi untuk saya panjat dan masuki.
Kamu tertawa dengan keras dan berjingkrak - jingkrak ketika kamu sukses memasukkan bola. Tahukah kamu... saya masih tetap bisa melihat kegetiran dan kesedihan di sudut mata polosmu. Tertawamu terlalu dipaksakan untuk orang yang benar - benar bahagia. Senyummu terlalu mahal untuk disunggingkan, terlalu tidak alami. Seharusnya hanya kamu saja yang merasakan hal itu, tapi malah hati saya yang terasa tercabik - cabik dengan diam mu. Mata saya yang membentuk danau dalam dan sepi melihatmu. Saya bukan kamu. Tapi mengapa saya harus menderita melihatmu.
Kamu sempat antusias ketika saya mencoba menggengam dan meramal garis tangan sebelah kirimu, Kamu bertanya berkali - kali tentang keberuntungan yang akan kamu miliki. Dan selalu pertanyaan sama yang kamu tanyakan. "Benarkah ? Ayo coba baca lagi garis tangan saya !". Seolah kamu tidak percaya bahwa kamu pun berhak untuk beruntung dan bahagia.
Kamu lalu diam di sisi ruangan, menyalakan rokok dan terdiam sambil memeluk stick di depan. Ajakan saya untuk kembali lagi bermain kamu jawab dengan gelengan kepala. Apakah kamu mulai lelah ? Lelah bermain dengan hidup. Lelah berjalan diatas semua kepalsuan yang selama ini kamu tampilkan. Lelah berpura - pura bahwa kamu adalah orang paling bahagia diatas muka bumi ini. Saya bukan orang - orang itu, saya tahu benar kamu terluka, sendirian, kesepian.
Saya juga tak mengerti kenapa hati saya harus merasa sakit. Melihatmu begitu, hati saya sangat sakit. Begitu sakit. Sakit karena saya bukan seorang penghibur hati yang baik. Sakit karena saya bahkan tidak bisa memelukmu dan membiarkanmu nyaman disana. Sakit karena untuk menyentuhmu saja, saya harus menunggu satu tahun. Sakit karena saya tidak bisa membiarkanmu tertawa lepas, tersenyum manja, menari indah, teriak lantang, menangis haru...
Kamu telah merusak suasana hati saya tadi malam hingga pagi ini, tanpa saya bisa membuatmu merasa lebih baik.
Saya mungkin bukan orang yang berhak membuatmu bahagia. Tapi dengan siapapun kamu melewati hidup ini. Kamu tetap berhak untuk hidup bahagia.
Maaf saya bukan penghibur hati yang baik.
PS : Now, I knew why you humming "Hurt" Xtina
gambar dari www2.worthingtonlibraries.org. terima kasih
01 Maret, 2010
Mengamati saya belajar hari ini...
Hari ini saya belajar bersyukur,
belajar berterimakasih,
belajar menerima,
belajar sabar.
Berharap yang berlebih, sebulan ini saya belajar untuk tidak berharap lebih, meski tetap saya berharap. Saya bukan orang yang pesimis, tapi bukan juga seorang yang obsesif, jadi ketika kabar burung itu saya dengar. Saya berharap itu akan terwujud, tapi tidak harus terjadi juga tidak apa – apa.
Saya harus ingat, bahwa disekitar saya pun masih ada makhluk Tuhan yang lebih kecil dari saya. Entah kebahagiaannya, entah keberkahannya, entah kemuliaannya, entah juga hartanya. Jadi apapun hasilnya nanti, saya harus ingat bahwa saya harus bersyukur masih diberikan kenikmatan yang masih bisa saya rasakan hari ini, saat ini.
Hari ini saya belajar bersyukur….
Kejutan hari ini, membuat saya tersenyum lebar sepanjang sore ini. Ternyata bersyukur dengan penuh keikhlasan atas nikmat dan jalan hidup mengahdiahkan saya keindahan dan kegembiraan.
Terima kasih untuk seseorang yang telah diutus Tuhan sebagai pengantar kebahagiaan hari ini. Terima kasih telah begitu baik membuat saya tersenyum, meskipun anda mungkin tidak akan melihat saya tersenyum tadi dan sekarang. Terima kasih telah menjadi pemberi kebahagiaan bagi semua orang yang melihatmu hari ini. Semoga menjadi keberkahan, bagi saya, dan orang – orang tercinta yang ada di hidup saya, dan semua makhluk di bumi.
Hari ini saya belajar berterima kasih….
Apapun hasil yang saya terima hari ini, mungkin tidak sebesar dan seberharga yang orang lain terima hari ini. Yang saya terima hari ini tidak sebesar Candi Borobudur dan tidak sekecil butiran debu di Candi Borobudur. Tidak indah, tidak mahal, tidak mewah, tidak berkilauan. Yang saya terima hari ini kebahagiaan. Bukan Candi borbudur yang terbuat dari emas dan berlian. Dan juga bukan butiran kotor debunya. Yang saya terima hari ini, mudah – mudahan berkah yang akan selalu saya terima, sebesar atau sekecil apapun itu.
Hari ini saya belajar menerima….
Saya tidak tahu apakah saya harus menangis atau tertawa dengan berkah hari ini. Jika dilihat keatas, hal ini tidak ada apa – apanya dibanding semua yang diatas itu. Saya tidak bisa mendapatkan semua hal di dunia ini dengan berkah hari ini. Jadi haruskah saya menangis ?
Jika dilihat kebawah, tidak semua orang seberuntung saya hari ini. Tidak semua orang mendapat berkah kebahagiaan yang sama dengan apa yang saya nikmati. Saya tidak harus berjalan ribuan kilometer untuk keberkahan ini. Perlukah saya tertawa melihat saya begitu beruntung hari ini ?
Hari ini saya belajar sabar….
Untuk tidak lupa diri…
gambar dipinjam dari sujata-net.blogspot.com (terima kasih)
17 Februari, 2010
Sekarang giliranmu...
Harusnya kamu lihat mata saya, saat semua kedukaan ini tak terbendung.
Harusnya kamu lihat hati saya, Hati saya lebih menangis saat itu.
Saya tidak bisa dan tidak akan menyalahkan atas semua penyesalan yang kamu rasakan saat ini, saya sudah berulangkali berharap kamu bisa bersabar sedikiiiit lagi saja. Saya sudah setengah hidup mendampingi keluhanmu selama ini.
Pilihan hidup, Ya, inilah pilihan hidup yang kamu pilih, dengan semua konsekuensi yang sudah kamu persiapkan sebagai tameng.
Saya tidak pernah berharap kamu akan kembali lagi kesini, menjemput kebahagiaanmu yang tertinggal disini, tidak.
Saya lebih memilih untuk tetap mendoakanmu bisa hidup bahagia dengan berbagai kondisi hidupmu sekarang.
Jangan menyerah ! Saya tahu kamu bisa melalui semua seperti kamu sudah melalui seribu nafas ketika bersama saya. Kamu mampu, dan saya percaya itu.
Mungkin segalanya tidak akan secepat yang kamu kira untuk bisa memperbaiki setiap sudut hati disini. Tapi saya sudah bisa, bisa bernafas, bisa mendengar, bisa merasakan, tanpamu, Saya sudah siap sekarang !
Sekarang giliranmu....
Happy Birthday....
pic from heifok.com
15 Februari, 2010
Val Day
Titanic, Romeo and Juliet, Endless Love-na Korea, Butterfly Lovers-na Hongkong,
Kenapa orang – orang begitu memuja cerita cinta yang ada di fim – film tersebut. Bukankah akhir dari kisah cinta mereka berakhir dengan tragis. Tidak ada yang mendapatkan orang yang dicintainya. Teman – teman saya bilang, film – film itu mewakili contoh cinta sampai mati. True Love, Til dead do us apart.
So, ketika jatuh cinta, dan merasa bahwa cinta sekarang adalah cinta sejati kita, salah satu dari kita harus ada yang meninggal ?
Entah, tapi saya tidak setuju dengan akhir cerita di film – film itu, saya lebih suka Hollywood, yang diakhir cerita selalu berakhir bahagia, seperti film – film komedi romantis Hollywood, mungkin karena saya terlalu lemah untuk berhadapan dengan kedukaan, tapi ya, saya lebih suka alur cerita film Hollywood yang Happy ending, daripada film Korea atau China yang selalu Sad Ending, dan saya selalu termehek – mehek di akhir cerita.. hahahaha….
Yup, Benar, saya lebih suka Happy Ending jika ternyata kisah cinta saya harus jadi tema dalam satu judul film.. hehehehe
Meski saya pernah menangis sepanjang jalan dari Jakarta Utara ke Jakarta Barat, dan menangis lagi dari Karawaci ke Kebun Jeruk,
Saya juga pernah berduka selama dua bulan gara – gara Sad Ending….
Pernah meminta mantan pacar saya untuk kembali lagi ke saya jika ternyata dia sudah putus dengan pacarnya, yang sekarang malah jadi suaminya dia…
Bodohnya saya… saya sering tertawa sendiri mengingat kejadian diatas.
Ternyata, sekarang setelah makin tua, setalah makin bertambah umur. Harapan tentang seseorang yang saya harap akan jadi pendamping hidup saya nanti, tidak sederet panjang dulu. Makin tua makin sederhana permintaan saya.
Meski tetap ada daftar persyaratannya juga.. hehehe.. tetep belum bisa belajar ikhlas. Padahal sudah sering bicara pada hati, harus bisa menerima orang lain dengan keunikan masing – masing.
Dan malam ini, meski tidak pergi kemana – mana, ternyata demam Valentine’s Day yang di tulis di status teman – teman saya di Facebook akhirnya menular juga ke saya. Yups, saya kesepian malam Valentine ini… hehehehehe..
Tapi besok saya ada acara ketemu seseorang. Saya tidak berani menyebut pertemuan besok dengan kencan. Takut tidak sesuai harapan. Saya sendiri tidak tahu kenapa acara pertemuan besok bisa jatuh di Valentine’s day. Begitu kebetulan. Padahal rencana besok itu Imlek an ya…
Balik lagi ke Cinta Sejati, saya tidak tahu dan tidak mengerti takaran pasti seperti apa Cinta Sejati itu. Saya mungkin hanya berharap Cinta Sejati nya saya ketika orang di samping saya kelak, bahagia berada di sisi saya. Begitu pun saya.
Seperti nenek dan kakek yang pernah muncul di acara Uya emang Kuya. Atau seperti yang ditulis oleh Jie Jenny di blog In Between-nya, tentang kakek yang dengan setia menunggu istri tercintanya ikut seminar. Huaaaaa… ingin menangis darah rasanya. Ya, saya memang orang yang perasa.
Jadi bagi yang merayakan valentine’s Day, semoga anda dan pasangan selalu bahagia, dan saling mendukung satu sama lain.
Doakan saya juga ya….
Gambar diambil dari wow.com
13 Februari, 2010
Maaf ku telah menyakitimu...
Maaf jika sekarang mungkin saya tidal lagi memperlakukan dirimu dengan cara yang sama. Bukan karena akhirnya kita tidak berhasil bersama. Bukan karena kamu sekarang tidak lagi ada disini. Tapi karena saya pikir kita telah memilih jalan masing - masing, dan itu yang terbaik menurutmu.
Beberapa hal masih kamu tinggalkan di ponsel saya. Dan kemarin saya hapus, bukan karena saya sudah membenci kamu. Tapi itu karena hal yang bukan milik saya, tapi itu milik kalian. Kamu dan dia.
Jujur, mengetahui dirimu butuh bantuan, saya ingin segera berlari ke arahmu dan membantumu bangun dari kesulitan. Tapi bukankah sudah ada dia disampingmu ? jadi mengapa tak kau mintakan dia membantumu sekarang. Saya takut salah langkah jika saya menghampirimu.
Saya masih berharap kamu ada disini, sekarang, tapi tanpa cerita tentang dia.
= You're beautiful by James Blunt =
Beberapa hal masih kamu tinggalkan di ponsel saya. Dan kemarin saya hapus, bukan karena saya sudah membenci kamu. Tapi itu karena hal yang bukan milik saya, tapi itu milik kalian. Kamu dan dia.
Jujur, mengetahui dirimu butuh bantuan, saya ingin segera berlari ke arahmu dan membantumu bangun dari kesulitan. Tapi bukankah sudah ada dia disampingmu ? jadi mengapa tak kau mintakan dia membantumu sekarang. Saya takut salah langkah jika saya menghampirimu.
Saya masih berharap kamu ada disini, sekarang, tapi tanpa cerita tentang dia.
= You're beautiful by James Blunt =
02 Februari, 2010
Bukan jalan..
Dari dulu saya memang tidak pernah suka jalan ini. Meski ini adalah rute tercepat untuk mencapai jalan utama, kebebasan. Saya tetap menjadikan jalan ini pilihan terakhir. Jalan ini terlalu bergelombang, terlalu kasar, sangat curam. Jalan ini bahkan kadang membuat saya tidak bisa tertidur, karena dia terlalu mengguncang tubuh ini dengan kasar. Saya harus sangat berhati – hati jika harus melewati jalan ini. Walaupun hasil akhirnya adalah tetap terkena cipratan genangan dan berdebu.
Bahkan menurut saya jalan ini terlalu sempit, tidak cukup bagi saya bernafas, tidak cukup bagi saya memandang. Selalu terburu – buru jika harus melewati jalan ini. Ingin segera mengakhirinya.
Sebenarnya, sejak lama saya tidak pernah melalui jalan ini lagi. Entah kenapa malam ini saya memaksakan diri untuk kembali melalui jalan ini lagi. Dan saya tahu pasti apa yang akan saya hadapi.
Hasilnya tetap sama. Menderita.
Kembali saya rasanya ingin menangis dan menghentikan langkah ini. Saya rasa sudah tak mau melanjutkan berjalan di jalan ini lagi.
Bukankah dirimu juga tak mau lagi melewati jalan ini ? Maka jangan paksa saya melewatinya juga. Saya akan terus berharap saya bisa melewati kembali jalan ini, tapi bukan sekarang, tolong mengerti lah. Saya masih belum bisa melewatinya untuk saat ini. Biarkan saya berjalan di jalan pintas lain yang saya pilih. Meski lebih jauh, setidaknya tidak separah yang saya jalani sekarang.
Bantu saya melewati jalan ini sekarang. Dan bantu saya menemukan jalan lain selanjutnya.
Bahkan menurut saya jalan ini terlalu sempit, tidak cukup bagi saya bernafas, tidak cukup bagi saya memandang. Selalu terburu – buru jika harus melewati jalan ini. Ingin segera mengakhirinya.
Sebenarnya, sejak lama saya tidak pernah melalui jalan ini lagi. Entah kenapa malam ini saya memaksakan diri untuk kembali melalui jalan ini lagi. Dan saya tahu pasti apa yang akan saya hadapi.
Hasilnya tetap sama. Menderita.
Kembali saya rasanya ingin menangis dan menghentikan langkah ini. Saya rasa sudah tak mau melanjutkan berjalan di jalan ini lagi.
Bukankah dirimu juga tak mau lagi melewati jalan ini ? Maka jangan paksa saya melewatinya juga. Saya akan terus berharap saya bisa melewati kembali jalan ini, tapi bukan sekarang, tolong mengerti lah. Saya masih belum bisa melewatinya untuk saat ini. Biarkan saya berjalan di jalan pintas lain yang saya pilih. Meski lebih jauh, setidaknya tidak separah yang saya jalani sekarang.
Bantu saya melewati jalan ini sekarang. Dan bantu saya menemukan jalan lain selanjutnya.
12 Januari, 2010
This is it !
Ya, mungkin sekarang memang saatnya,
Karena jika tidak sekarang pun, suatu saat dirimu pasti akan pergi,
Entah kita pergi bersamaan atau pergi sendiri – sendiri,
Saya sudah tahu saat seperti ini pasti akan tiba suatu hari nanti,
Saya sudah menduganya sejak beberapa hari yang lalu,
Tapi ternyata tetap sakit ya ?
Di sini, didalam dada saya, di kepala saya,
Saya merasa tidak lagi bisa bernafas, rasanya sulit sekali menerima itu.
Entah kenapa, saya memang tidak suka perpisahan..
Meski itu pesta, Pesta perpisahan,
Saya tidak suka perpisahan.
Saya tahu dengan menangis pun tidak akan pernah mengubah keadaan,
Tapi airmata ini tak pernah menuruti teriakan hati, dia terus saja mengalir,
Membuat mata ini memerah dan saya merasakan panas teramat sangat.
Saya tidak ingin kamu melihat saya menangis.
Inilah mimpi terindah yang selama ini kamu inginkan,
Mimpi terindah yang setiap saat kamu hembuskan dan ceritakan tanpa henti,
Tapi tetap saya merasa sakit,
Disini, di dalam dada saya,
Semoga berhasil, semoga mimpi indah itu bisa kamu genggam selamanya.
Saya bahagia, akhirnya mimpimu berhasil kamu hampiri,
Salam saya untuk hidup barumu,
Meski saya akan kehilangan seseorang yang selalu ada,
Seseorang pembunuh waktu hidup…
Sekarang saya akan belajar hidup tanpamu,
Doakan saya bisa,
Selamat jalan sahabat hati…
Karena jika tidak sekarang pun, suatu saat dirimu pasti akan pergi,
Entah kita pergi bersamaan atau pergi sendiri – sendiri,
Saya sudah tahu saat seperti ini pasti akan tiba suatu hari nanti,
Saya sudah menduganya sejak beberapa hari yang lalu,
Tapi ternyata tetap sakit ya ?
Di sini, didalam dada saya, di kepala saya,
Saya merasa tidak lagi bisa bernafas, rasanya sulit sekali menerima itu.
Entah kenapa, saya memang tidak suka perpisahan..
Meski itu pesta, Pesta perpisahan,
Saya tidak suka perpisahan.
Saya tahu dengan menangis pun tidak akan pernah mengubah keadaan,
Tapi airmata ini tak pernah menuruti teriakan hati, dia terus saja mengalir,
Membuat mata ini memerah dan saya merasakan panas teramat sangat.
Saya tidak ingin kamu melihat saya menangis.
Inilah mimpi terindah yang selama ini kamu inginkan,
Mimpi terindah yang setiap saat kamu hembuskan dan ceritakan tanpa henti,
Tapi tetap saya merasa sakit,
Disini, di dalam dada saya,
Semoga berhasil, semoga mimpi indah itu bisa kamu genggam selamanya.
Saya bahagia, akhirnya mimpimu berhasil kamu hampiri,
Salam saya untuk hidup barumu,
Meski saya akan kehilangan seseorang yang selalu ada,
Seseorang pembunuh waktu hidup…
Sekarang saya akan belajar hidup tanpamu,
Doakan saya bisa,
Selamat jalan sahabat hati…
07 Januari, 2010
Alat cukur kampung !
Sempat terpikir untuk membelikan dia Alat cukur listrik, karena kumis, janggut dan rambut - rambut dimukanya dengan mudah tumbuh.
Ide ini ada sejak beberapa bulan lalu, ketika saya dan dia menghabiskan waktu di pusat elektronik di daerah sini. Waktu melewati rak kaca tempat alat itu dipajang, dia berhenti beberapa saat sampai saya menarik kaosnya untuk beranjak dari situ. Dia masih belum berani cerita kalau dia menginginkan alat itu. Dia baru berani bilang ketika sudah sampai rumah. Dan tetap, dia jadi bulan - bulanan saya lagi karena selalu begitu, diam. Dan tak berani mengungkapkan keinginan.
Akhirnya besoknya saya mampir ke pusat elektronik itu, mengahmpiri rak kaca tempat dimana dia berdiri mematung disana, kemarin. Saya memang tak mengajak dia serta hari itu. Saya belikan, nanti dia bisa ganti ketika sudah sampai rumah. Saya mencari - cari alat cukur yang dia mau. Ada berbagai alat cukur dipajang disana. Tapi saya tahu yang mana yang diinginkannya, pasti yang benda kecil berwarna silver seukuran kotak pembungkus rokok yang dia mau. Saya mulai memberi perhatian yang lebih untuk benda satu ini. Dan saya mulai minta bantuan penjaga untuk bisa lebih jelas lagi tentang benda berwarna silver itu.
Penjaga dengan rambut sebahu dan make up yang tebal itu dengan lancarnya menjelaskan kelebihan alat cukur itu. Saya pun mulai tertarik dan meminta ijin untuk menggenggamnya. Saya juga suka, bentuknya mungil, simpel, dan mudah perawatannya.
Tapi saya tertegun sejenak ketika membalik benda itu. Disana tertera harga dari benda kecil mungil yang akan saya bawa kerumah. Cukup mahal bagi saya. Saya yang sejak tadi begitu antusias mengenali benda ini. Seketika saya berpikir ulang untuk hal itu. Perlahan saya kembalikan benda silver itu pada penjaganya. Saya mengatakan dengan jujur bahwa uang saya belum cukup hari ini. Penjaga itu dengan baik menerima kembali dan mengatakan tidak apa - apa.
Saya tidak pernah bercerita kepadanya tentang kejadian hari itu. Hanya saja, saya berjanji untuk membelikan benda itu ketika dia ulang tahun nanti. Delapan bulan lagi. Dia bilang jangan dipaksakan, nanti kalau sudah ada dana lebih dia yang akan membeli sendiri. Meski saya lihat ada raut muka kecewa di wajahnya. Tapi dia bisa meyakinkan saya, dia masih nyaman dengan alat cukur yang dijual rencengan yang tanpa listrik. Saya memujinya untuk kesabaran yang dia miliki.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Tanggal tujuh belas besok adalah hari ulang tahunnya. Saya pun punya cukup dana dari pencairan Dana Jamsostek yang saya cairkan enam bulan lalu, dan saya simpan di tabungan rekening saya. Saya tidak mengatakan padanya bahwa saya memiliki uang yang cukup untuk membeli alat cukur listrik itu. Ketika pun dia menanyakan apakah saya punya dana cadangan yang bisa dia pinjam untuk pulang kampung akhir tahun kemarin.
Tapi sejak seminggu ini, saya harus belanja di warteg dekat rumah dan kantor. Karena alat penanak nasi yang ada dirumah sedang ngadat dan tak pernah mau kompromi untuk memasak nasi yang layak makan. Sore ini, sepulang kerja saya sibuk mencari - cari tahu pada teman kerja mengenai harga penanak nasi yang murah. Supaya saya bisa membeli yang baru lagi. Tapi saya juga ingat dengan janji saya padanya.
Akhirnya, saya memutuskan untuk membelikan dia alat cukur idamannya. Sekarang dia tidak perlu lagi susah - susah tiap pagi menggosok - gosok alat cukur rencengan di dagunya, dan dia tidak akan berdarah - darah lagi karena sayatan pisau tajam dari alat cukur itu. Alat cukur itu sudah dalam tas kerja saya sekarang.
Malam itu saya menunggu dia pulang. Saya menunggu saja di depan rumah. Sambil dengan tidak sabar memlihat matanya berbinar - binar melihat saya. Sudah dua jam saya menunggu. Meski saya tidak keberatan menikmati bintang - bintang malam itu menemani saya. Saya tetap berharap dia segera kembali. Pulang.
Dia tidak menjawab pesan singkat saya. Dia juga tidak mengangkat panggilan telpon saya. Dan saya masih setia menunggu dia datang. Meski saya lupa...
Hari ini sudah enam bulan dia berada di kampungnya, dan mungkin sedang tertidur lelap disamping istrinya...
**be brave honey..**based on her story**crazy in love which make u crazier tha ever**feel your brain with yours**
Ide ini ada sejak beberapa bulan lalu, ketika saya dan dia menghabiskan waktu di pusat elektronik di daerah sini. Waktu melewati rak kaca tempat alat itu dipajang, dia berhenti beberapa saat sampai saya menarik kaosnya untuk beranjak dari situ. Dia masih belum berani cerita kalau dia menginginkan alat itu. Dia baru berani bilang ketika sudah sampai rumah. Dan tetap, dia jadi bulan - bulanan saya lagi karena selalu begitu, diam. Dan tak berani mengungkapkan keinginan.
Akhirnya besoknya saya mampir ke pusat elektronik itu, mengahmpiri rak kaca tempat dimana dia berdiri mematung disana, kemarin. Saya memang tak mengajak dia serta hari itu. Saya belikan, nanti dia bisa ganti ketika sudah sampai rumah. Saya mencari - cari alat cukur yang dia mau. Ada berbagai alat cukur dipajang disana. Tapi saya tahu yang mana yang diinginkannya, pasti yang benda kecil berwarna silver seukuran kotak pembungkus rokok yang dia mau. Saya mulai memberi perhatian yang lebih untuk benda satu ini. Dan saya mulai minta bantuan penjaga untuk bisa lebih jelas lagi tentang benda berwarna silver itu.
Penjaga dengan rambut sebahu dan make up yang tebal itu dengan lancarnya menjelaskan kelebihan alat cukur itu. Saya pun mulai tertarik dan meminta ijin untuk menggenggamnya. Saya juga suka, bentuknya mungil, simpel, dan mudah perawatannya.
Tapi saya tertegun sejenak ketika membalik benda itu. Disana tertera harga dari benda kecil mungil yang akan saya bawa kerumah. Cukup mahal bagi saya. Saya yang sejak tadi begitu antusias mengenali benda ini. Seketika saya berpikir ulang untuk hal itu. Perlahan saya kembalikan benda silver itu pada penjaganya. Saya mengatakan dengan jujur bahwa uang saya belum cukup hari ini. Penjaga itu dengan baik menerima kembali dan mengatakan tidak apa - apa.
Saya tidak pernah bercerita kepadanya tentang kejadian hari itu. Hanya saja, saya berjanji untuk membelikan benda itu ketika dia ulang tahun nanti. Delapan bulan lagi. Dia bilang jangan dipaksakan, nanti kalau sudah ada dana lebih dia yang akan membeli sendiri. Meski saya lihat ada raut muka kecewa di wajahnya. Tapi dia bisa meyakinkan saya, dia masih nyaman dengan alat cukur yang dijual rencengan yang tanpa listrik. Saya memujinya untuk kesabaran yang dia miliki.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Tanggal tujuh belas besok adalah hari ulang tahunnya. Saya pun punya cukup dana dari pencairan Dana Jamsostek yang saya cairkan enam bulan lalu, dan saya simpan di tabungan rekening saya. Saya tidak mengatakan padanya bahwa saya memiliki uang yang cukup untuk membeli alat cukur listrik itu. Ketika pun dia menanyakan apakah saya punya dana cadangan yang bisa dia pinjam untuk pulang kampung akhir tahun kemarin.
Tapi sejak seminggu ini, saya harus belanja di warteg dekat rumah dan kantor. Karena alat penanak nasi yang ada dirumah sedang ngadat dan tak pernah mau kompromi untuk memasak nasi yang layak makan. Sore ini, sepulang kerja saya sibuk mencari - cari tahu pada teman kerja mengenai harga penanak nasi yang murah. Supaya saya bisa membeli yang baru lagi. Tapi saya juga ingat dengan janji saya padanya.
Akhirnya, saya memutuskan untuk membelikan dia alat cukur idamannya. Sekarang dia tidak perlu lagi susah - susah tiap pagi menggosok - gosok alat cukur rencengan di dagunya, dan dia tidak akan berdarah - darah lagi karena sayatan pisau tajam dari alat cukur itu. Alat cukur itu sudah dalam tas kerja saya sekarang.
Malam itu saya menunggu dia pulang. Saya menunggu saja di depan rumah. Sambil dengan tidak sabar memlihat matanya berbinar - binar melihat saya. Sudah dua jam saya menunggu. Meski saya tidak keberatan menikmati bintang - bintang malam itu menemani saya. Saya tetap berharap dia segera kembali. Pulang.
Dia tidak menjawab pesan singkat saya. Dia juga tidak mengangkat panggilan telpon saya. Dan saya masih setia menunggu dia datang. Meski saya lupa...
Hari ini sudah enam bulan dia berada di kampungnya, dan mungkin sedang tertidur lelap disamping istrinya...
**be brave honey..**based on her story**crazy in love which make u crazier tha ever**feel your brain with yours**
Langganan:
Postingan (Atom)