Beberapa hari menjelang perayaan seperti ini, pacarku berkata 'mengapa harus ada perayaan dengan mengorbankan begitu banyak mahluk?'
Hari ini ketika my mom meminta aku menemani kakak ipar menyembelih 5 ekor ayam untuk perayaan yang sama, jangan salah, ini baru permulaan, besok akan ada beberapa mahluk lagi yang meninggal di tempatku dan ribuan lainnya diluar sana.
Dengan ditemani dua ponakan yang masih kelas dua SD. Aku dan kakak ipar mulai membunuh satu demi satu mahluk ini. Aku tak punya pilihan dan tak berani mengatakan apa yang ada di hati nurani ini. Keponakanku dua-duanya lelaki. Yang satu dengan memelas pada bapaknya, berharap agar tak satupun hewan itu dibunuh. Saya jadi turut berduka. Selama pembunuhan massal itu, aku dan ponakanku, tak henti berharap semoga itu bukan kenyataan. Berkali-kali pula aku memohon maaf pada mereka yang aku akhiri nyawanya hari ini. Maaf atas ketidakberdayaan ini, maaf atas rasa pengecut ini.
Dua jam berlalu, dan ponakanku masih menangisi kejadian itu, aku pun turut terdiam di kamar. Berusaha berdoa mereka yang aku bunuh bisa bahagia disana.
Lelah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar