Melihat kamu, sepertinya tidak percaya, sudah 8 tahun terlewati, kamu masih saja tidak berubah. Bicara pelan, dengan logat cadel dan jawa timuran yang kental.
Situasi sekarang sama seperti 7 tahun lalu, kejadian yang sama, pertengkaran yang sama, dengan berbeda person, mungkin dia juga beberapa tahun kedepan akan sama seperti kamu.
Terima kasih untuk dia, atas NASIHAT di pertengkaran kemarin, membuat sadar, bahwa aku memperlakukan hal yang sama selama 8 tahun ini kepadamu. Ketika dengan sabar kamu tetap kembali. Tidak pernah mengeluh dengan Kesombongan, Keegoisan, Kemanjaan, Kebodohan dan semua hal buruk yang ada didiri ini.
Setiap dirimu memandang dengan tersenyum, tidak percaya dirimu sehebat itu bersabar, terima kasih telah mendampingi kehidupanku 8 tahun ini. Terima kasih atas pelukan yang hangat tiap kali aku bersedih. Dan dengan tanpa komentar membiarkan diriku menangis dipunggungmu dan mencengkeram erat tubuhmu.
Terima kasih atas semua kesenangan, membawaku ke tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Tempatnya indah, meski aku tidak tahu apakah kamu menikmati juga. Seperti biasa kamu hanya tersenyum dan membiarkan aku meracau tentang tempat itu. Aku tidak tahu ada tempat seindah itu.
Terima kasih untuk semua kesabaran. Susah menemukan dirimu didiri orang lain.
Mohon tetaplah hidup, bahagia, penuh berkah,
Aku tidak tahu apakah saya harus bicara cinta seperti sepasang kekasih.
Tapi aku tau.ini Lebih dari CINTA dan SAYANG seorang kekasih.
Untukmu yang selalu tersenyum, selalu menjadikan diriku beruntung bisa hidup. Selalu bersabar, menerima aku apa adanya, mau mendampingi melewati malam. Berbagi hidup. TERIMA KASIH.
P.S. I Love You
Tidak ada komentar:
Posting Komentar